Selasa 28 Apr 2015 02:10 WIB

Kuliner akan Jadi Kurikulum Baru Sekolah di Purwakarta

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Indah Wulandari
Anak membantu ibu memasak/ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Anak membantu ibu memasak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, Jawa Barat akan memasukan pelajaran kuliner (memasak) dalam kurikulum sekolah. Kurikulum baru tersebut, diterapkan pada tahun ajaran baru 2015/2016. Sasarannya, yakni pelajar perempuan SD sampai SMP.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, pemkab akan membuat terobosan baru lagi di bidang pendidikan. Sebelumnya, sudah ada kebijakan mengenai kurikulum bertani, bercocok tanam, beternak dan berkebun.

Bahkan, kebijakan itu sudah menjadi syarat untuk kenaikan kelas. Jadi, siswa SD-SMP yang akan naik kelas, syaratnya harus menanam pohon, bertani, atau beternak.

"Sudah kita keluarkan peraturan bupatinya," ujar Dedi, Senin (27/4).

Saat ini, pihaknya keluarkan kebijakan baru lagi. Yakni, sasarannya pelajar perempuan. Mereka harus bisa memasak sejak dini.

Tujuannya agar ada keseimbangan pelajaran yang diterima anak-anak di sekolah ini. Anak laki-lakinya diberi pendidikan bertani, bercocok tanam dan beternak. Sedangkan, anak perempuannya mahir dalam mengolah kuliner serta menenun.

Sehingga, lanjut Dedi, anak-anak ini selain mendapatkan ilmu pelajaran umum, mereka juga mendapatkan ilmu keterampilan khusus. Sehingga, ketika mereka lulus, anak-anak itu sudah tidak canggung lagi melakukan kegiatan sehari-hari di sekitarnya.

"Anak-anak kita harus diberi edukasi soal hal-hal seperti itu," ujarnya.

Menurut Dedi, pelajaran kuliner ini sebentar lagi akan ada payung hukumnya. Sehingga, sekolah harus menaati kurikulum baru tersebut. Saat ini, yang sudah menjalankan kebijakan tersebut baru SMPN I Purwakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement