Rabu 15 Apr 2015 12:19 WIB

KPAI Temukan Keganjilan Soal UN Bahasa Inggris

Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh
Foto: ist
Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengklaim pelaksaan ujian nasional (UN) 2015 berjalan mulus, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan beberapa kesalahan di sejumlah daerah.

“KPAI menemukan keganjilan soal Bahasa Inggris UN, khususnya yang beredar di SMA di Jatim, hari ini,” ujar Ketua KPAI Asrorun Ni’am Sholeh, Rabu (15/4).

Temuan tersebut dilaporkan oleh salah satu koordinator ujian Gresik, Jawa Timur. Kesalahannya terletak antara soal listening dengan panduan dalam 15 soal. Di dalam sembilan soalnya tidak sinkron.

Antara perintah suara dengan jawaban nomor 1-4 dan 9-15 tak sesuai. Menurut Ni’am, hal tersebut sudah dilaporkan ke dinas pendidikan setempat, tapi hanya diminta untuk menulis dalam berita acara.

Kejanggalan lain yang disoroti KPAI terkait kebocoran soal IPA di internet yang disebar melalui aplikasi Google Drive dengan bentuk PDF.

“Ini fatal dan Kemdikbud sebagai penanggung jawab sistem pendidikan nasional ceroboh serta tidak menjalankan fungsinya secara baik. Bagaimana mungkin soal UN beranggaran besar, semangat baru justru sangat tidak profesional. Hal ini akan merugikan anak,” papar Ni’am.

Ia pun mendesak agar Kemdikbud menginvestigasi kejadian tersebut. Lantaran fungsi UN sebagai mekanisme evaluasi harus dilihat secara proporsional dalam proses pendidikan.

"Pendidikan adalah proses mewujudkan peradaban. Jangan cederai proses pendidikan dengan cara yang tidak beradab dan jauh dari prinsip pendidikan,” imbuh Ni’am.

Bertolak dari semangat tersebut, KPAI juga membuka Posko Pengaduan UN sebagai upaya untuk memastikan agar semua anak Indonesia  mendapatkan perlindungan optimal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement