REPUBLIKA.CO.ID, Hamil saat sudah berumur 40 tahun memang berisiko, namun tidak semua fakta menjadi berita buruk. Masih banyak nilai plus sebagai penyeimbang.

“Anda memiliki stabilitas finansial yang lebih kuat yang membuat Anda lebih fokus mengasuh anak. Pengalaman hidup juga mengajarkan Anda untuk lebih sabar dan fleksibel. Pengalaman pertama menjadi ibu mungkin memakan waktu lama bagi seorang wanita untuk melakukan transisi, tapi wanita di usia 40-an sudah tahu pasang-surut kehidupan dan dapat mengambil langkah yang lebih baik,” tulis Sanford, dikutip dari www.parentsindonesia.com.

Pada usia ini, Anda nyaman berprofesi sebagai ibu rumah tangga atau lebih percaya diri mengombinasikan peran ibu dan wanita karier. Wanita yang lebih dewasa tidak ragu mengatur lingkungan kerja yang ramah keluarga seperti membuka akses telekomunikasi, jam kerja yang fleksibel, dan pembagian tugas yang lebih cermat. Kepercayaan diri itu juga bisa terbawa ke ruang praktik dokter: Anda lebih terbuka membicarakan kondisi kesehatan dan keinginan Anda seputar metode persalinan.

Kemungkinan Hamil Kembar Meningkat

Menariknya, meskipun sulit untuk hamil pada usia 40-an, inilah usia seorang wanita punya kemungkinan besar untuk hamil kembar. “Wanita usia 40-an tahun menghasilkan follicle stimulating hormone (FSH) yang lebih banyak dibandingkan wanita usia muda. Dengan kadar FSH yang tinggi, seorang wanita bisa melepaskan lebih dari satu sel telur dalam satu siklus,” kata Dr. Frizar. Meskipun terdengar menyenangkan, hamil kembar adalah salah satu kondisi berisiko yang memerlukan penanganan khusus.

Ikuti Whatsapp Channel Republika