Kamis 09 Apr 2015 07:45 WIB

Mencukur Dapat Tebalkan Rambut Ternyata Hanya Mitos

Rep: C09/ Red: Ilham
Mencukur rambut
Foto: Republika/Yasin Habibi
Mencukur rambut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan rambut tergantung pada permukaan kulit bagian bawah. Di lapisan dermis terdapat tabung kecil yang disebut folikel, tempat rambut kita tumbuh. Folikel rambut inilah yang bertugas untuk menentukan warna rambut, konsistensi dan ketebalannya.

Orang-orang memiliki jenggot tebal, misalnya, karena mereka memiliki jumlah folikel rambut lebih banyak di wajah mereka. Seperti dilansir howstuffworks.com, gen, hormon dan usia mempengaruhi berapa banyak seseorang memiliki folikel rambut.

Seiring dengan berapa banyak rambut yang kita miliki dan di mana kita memilikinya, manusia telah terobsesi untuk memiliki rambut yang lebih tebal dengan cara mencukurnya. Namun, sebuah studi pada 1928 yang dipublikasikan dalam jurnal Anatomi menyatakan, aktifitas mencukur tidak berpengaruh pada warna, tekstur atau pertumbuhan rambut seseorang.

Kemudian, sebuah studi dalam Journal of Investigative Dermatology pada 1970 menegaskan, mencukur tidak akan mengubah lebar foliker atau laju pertumbuhan rambut seseorang. Penelitian ini dilakukan kepada lima orang pria yang semuanya diminta mencukur salah satu rambut kaki mereka sambil menjaga faktor lain sebagai kontrol, misalnya asupan makanan.

Yang sebenarnya terjadi, mencukur hanya memberikan efek tebal pada rambut dalam penampilan seseorang. Rambut biasanya terlihat lebih penuh karena dipotong lurus dan pendek.

Bagaimana mitos ini mengenai keterkaitan mencukur dan ketebalan rambut dimulai? Folikel rambut sering dianalogikan sebagai tanaman. Pemangkasan akan merangsang pertumbuhan cabang baru. Hal itu yang sering dianggap terjadi pada rambut, padahal rambut sangat berbeda dengan tanaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement