Senin 06 Apr 2015 16:01 WIB

2 SD Muhammadiyah Solo Terapkan Pendidikan Ramah Anak

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Dwi Murdaningsih
Anak bawa bekal ke sekolah (Ilustrasi)
Anak bawa bekal ke sekolah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 16 dan SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Solo, Jateng, dinilai berhasil menerapkan pendidikan ramah anak. Keberhasilan tersebut diperoleh berdasarkan indikator penerapan pendidikan ramah anak, seperti, meliputi proteksi, provisi dan partisipasi.

Menurut mentor Pendidikan Ramah Anak dari Lund University, Bodil Rasmusson, mengutarakan, penekanan utama pada partisipasi siswa melalui berbagai macam kegiatan yang diselenggarakan sekolah.

Salah satu dalam kegiatan  sekolah yaitu praktik pembuatan tempe dan membatik. Dalam kegiatan itu, anak-anak dilibatkan langsung dalam kegiatan ekstra kulikuler tersebut. Bodil juga sempat melakukan percakapan dengan orangtua siswa. Mereka menyatakan kenyamanan menyekolahkan anak-anak di SD tersebut.

Dikatakan Bodil lagi, keterlibatan anak-anak untuk memaksimalkan partisipasi dalam setiap kegiatan sekolah, merupakan aspek utama yang diterapkan dalam pendidikan ramah anak. Dan, kebanyakan sekolah kurang memperhatikan hal ini.

Padahal, itu sangat penting untuk menciptakan menyamanan dalam proses pembelajaran. "Dan, kami merasa berhasil dalam kegiatan ini terutama di Surakarta. Kedepan, kami ingin terus melanjutkan kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam program yang sama,'' kata Suprihanto, Kepala SD Muhammadiyah 16.

Suprihanto menuturkan, sekolahnya menerapkan program pendidikan ramah anak dua tahun terakhir. Sudah dua kelas, kelas III dan kelas IV. Kedepan ditingkatkan  bertahap. Hal ini memang harus dilakukan bertahap untuk memberikan konsentrasi penuh pada awal penerapan pendidikan ramah anak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement