REPUBLIKA.CO.ID, Belanda telah terbukti menjadi negara yang berhasil meningkatkan pertumbuhan gizi bangsanya. Hal itu terlihat dari tinggi rata-rata pria dewasa Belanda yang terus bertambah secara positif dari generasi ke generasi (sekular). Lalu, mungkinkah menerapkan hal yang sama di Indonesia?

Menurut Dr. Martine Alles, R&D Director Developmental Phsiology and Nutrition di Danone Nutricia Early Life Nutrition, pengaruh besar tumbuh tinggi anak di Belanda dipengaruhi oleh pemberian susu pada tahun 1937. "Tren ini dilakukan oleh Inggris pada 1930-an. Pemberian susu menunjukkan kepada siswa sekolah berdampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan mereka," tutur Martine, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Martine namun mengatakan Indonesia tidak harus mengikuti Belanda dengan pemberian susu ke anak-anaknya. "Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya. Sumber protein pun banyak, tidak harus dari susu. Tapi bisa dari sumber-sumber makanan yang mengandung protein dan kalsium lainnya," lanjut Martine.

Pemberian asupan gizi harus disesuaikan dengan kebiasaan pola makan setiap negara yang berbeda. Sehingga pemberian asupan gizi pun harus dilakukan secara berbeda di tiap negara.

Ikuti Whatsapp Channel Republika