Tuesday, 14 Syawwal 1445 / 23 April 2024

Tuesday, 14 Syawwal 1445 / 23 April 2024

Delegasi Pemuda Konghuchu dan FH Unila Sowan ke MPR

Selasa 24 Mar 2015 18:18 WIB

Rep: Agus Raharjo/ Red: Dwi Murdaningsih

Ketua MPR Zulkifli Hasan menerima Delegasi dari ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila) di ruang pimpinan MPR, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (24/3).

Ketua MPR Zulkifli Hasan menerima Delegasi dari ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila) di ruang pimpinan MPR, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (24/3).

Foto: Republika/Agung Supriyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan menerima kunjungan delegasi pemuda Konghuchu dan Alumni Fakultas Hukum Universitas Lampung, Selasa (24/3) siang. Meskipun tidak dalam waktu bersamaan, kedua delegasi membawa agenda yang sama, yaitu meminta kesediaan kehadiran Zulkifli Hasan di agenda masing-masing.

 

Zulkifli mengatakan, delegasi pemuda Konghuchu berencana menggelar musyawarah nasional di Bogor, 17 April mendatang. Mereka meminta kesediaan Ketua MPR untuk membuka acara tersebut. "Saya akan datang membuka," kata dia pada Republika, Selasa (24/3).

 

Menurut dia, tidak ada lagi pembedaan soal suku, agama maupun kelompok. Setelah 69 tahun Indonesia merdeka, persoalan yang dihadapi Bangsa Indonesia adalah soal kemiskinan, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih kalah dibanding negara tetangga, good governance serta pengangguran. Tidak ada Undang-Undang yang membedakan antara minoritas maupun mayoritas.

 

Selain menerima kunjungan delegasi pemuda Konghuchu, Zulkifli juga menerima perwakilan alumni Fakultas Hukum Universitas Lampung. Kedatangan delegasi dari FH Unila ini untuk meminta kesediaan Zulkifli Hasan mensosialisasikan 4 pilar konsensus kebangsaan di kampus Lampung. Pasalnya, imbuh Zulkifli, saat ini banyak terjadi gejala perkelahian antar kampung hingga politik 'belah bambu' di Lampung. Misalnya, dalam pemilihan Bupati, yang kalah mendapat ancaman digeser posisinya. Atau soal aspal jalanan, yang mendukung akan diaspal sedangkan yang kalah tidak.

 

"Politik belah bambu ini harus kita luruskan kembali," kata dia. 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler