REPUBLIKA.CO.ID, Ginjal kronik merupakan penyakit yang sulit untuk disembuhkan. Banyak faktor yang menyebabkan penyakit ini.
Berdasarkan hasil studi epidemiologi Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFERI) tahun 2005, sebanyak 12,5 persen masyarakat Indonesia menderita penyakit ginjal kronik. Penyakit ginjal kronik merupakan penyakit akibat kerusakan struktur ginjal atau penurunan fungsi ginjal selama tiga bulan atau lebih. Penurunan fungsi ginjal karena laju filtrasi glomerulus kurang dari 60 mililiter per menit.
Menurut Guru Besar Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Parlindungan Siregar, sp. PD-KGH, ginjal kronik disebabkan oleh beberapa faktor, yakni prerenal, panyakit vaskular ginjal intrinsik, penyakit glomeruler intrinsik, penyakit tubular-interstisial intrinsik, dan penyakit ginjal obstruktif. Untuk prerenal dikarenakan gagal jantung dan dan sirosis hati.
Penyakit vaskular ginjal intrinsik karena disebabkan leh nefrosklerosis hipertensi dan stenosisi arteri renalis. Pada penyakit glomeruler intrinsik ada dua jenis, primer dan sekunder. Untuk glomeruler sekunder karena ada kerusakan paraneoplastik, disebabkan juga oleh obat pereda nyeri, dan penyakit ini merupakan bagian dari penyakit reumatologik sistemik.
pada penyakit tubular-interstisial intrinsik berasal dari penyakit ginjal polikistik, nefrokalsinosis, sarkoidosis, dan nefropati. Dan penyakit terakhir penyebab ginjal kronik, yakni penyakit ginjal obstruktif. Penyakit ini disebabkan karena sumbatan aliran urin mulai dari ginjal hingga kandung kemih, yang menyebabkan penyakit batu ginjal, tumor, dan prostat.
"Ginjal harus dijaga dengan sangat baik," kata dr. Parlin, sapaan akrab dia, di hotel JW Marriott, Kamis (12/3).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
