Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

Zulkifli Hasan Ajak Parpol Kembali ke Pancasila

Rabu 11 Mar 2015 19:27 WIB

Rep: c63/ Red: Esthi Maharani

 Ketua MPR Zulkifli Hasan menjadi pembicara dalam diskusi buku Kebudayaan Dalam Politik karya Radhar Panca Dahana di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (11/3). (Repubika/Agung Supriyanto)

Ketua MPR Zulkifli Hasan menjadi pembicara dalam diskusi buku Kebudayaan Dalam Politik karya Radhar Panca Dahana di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (11/3). (Repubika/Agung Supriyanto)

Foto: Republika/Agung Supriyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan, berbagai kisruh yang disajikan partai politik belakangan membuat semakin banyak masyarakat yang pesimistis dengan dunia politik Indonesia. Hal tersebut disampaikan Zulkifli saat menjadi pembahas dalam diskusi buku berjudul "Kebudayaan dalam Politik: Kritik pada Demokrasi" karya Radhar Panca Dahana di Galeri Cipta 2 Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

"Politik kita belakangan ini diramaikan dengan ada yang sampai berkelahi pukul-pukulan. Kita juga baca di media begitu si A terpilih jadi Bupati lawannya dihabisi dan kemudian dipilih teman-temannya," kata Zulkifli, Rabu (11/3).

Selain kekisruhan parpol, lanjutnya, demokrasi yang ada terkadang membuat pertarungan yang berkepanjangan. Menurut Zulkifli, pertarungan tersebut kemudian memunculkan adanya anggapan parpol digunakan sebagai alat untuk berkuasa.

"Tapi saya tetap optimistis kita ada di jalan yang baik untuk menuju demokrasi yang lebih baik dan matang," ujarnya.

Ia pun membandingkan pelaksanaan demokrasi di Indonesia dengan di negara lain. Zulkifli menilai, apa yang terjadi di Indonesia saat ini masih dalam koridor yang wajar. Apalagi jika dibandingkan dengan Thailand, Mesir, Suriah, dan negara-negara lain yang memakan korban untuk berdemokrasi.

"Saya kira apapun keadaan kita sekarang memang yang harus kita alami untuk menuju kedewasaan berpolitik," ujarnya lagi.

Untuk mengatasi permasalahan politik yang terus berlarut, Zulkifli mengingatkan para politisi untuk kembali berkiblat kepada Pancasila.

"Di situ dikembangkan politik kebangsaan, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945 dan sebagainya. Kalau politik kebangsaan itu kita kembangkan, tidak ada lagi kelompok golongan yang mementingkan kepentingan sendkri atau golongan. Parpol bukan kelompok golongan, tapi parpol itu harus sama dengan apa yang dirasakan rakyat," jelasnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler