Jumat 06 Mar 2015 10:32 WIB

Program Techno Park Banten Terkendala Minimnya Pengajar

Rep: c 81/ Red: Indah Wulandari
propinsi banten
propinsi banten

REPUBLIKA.CO.ID,SERANG --Pemprov Banten melalui Dinas Pendidikan (Disdik) meluncurkan Program Techno Park dan Teaching Factory bagi Sekolah Menengah kejuruan (SMK).

Program ini diluncurkan untuk memaksimalkan hasil lulusan SMK di Banten yang bisa siap kerja. Namun, program mercusuar ini masih mengalami kendala akibat terbatasnya tenaga pendidik.

Kepala Disdik Provinsi Banten, Engkos Kosasih Samanhudi mengakui hal tersebut. Saat ini, terdapat sebanyak 556 SMK di Banten dengan jumlah tenaga pendidik sebanyak 6.923 guru dengan 61 guru ahli dan 197 ribu siswa.

“Kita upayakan untuk pengajar paling tidak yang ada di Sekolah dulu, kalau memang kebutuhan mendesak  dan harus banyak, kita datangkan tenaga ahli untuk melakukan pelatihan,” kata Kepala Dinas Penididikan Provinsi Banten Engkos Kosasih Samanhudi, Jumat (6/3).  

Dia menuturkan, untuk tahap awal ini dari program tersebut, pihaknya menyiapkan 5 sekolah percontohan. Kelima sekolah itu, SMKN 2 Pandeglang, SMKN 2 Kota Serang, SMKN 1 Cilegon, SMK 7 Kabupaten Tangerang dan SMKN Kragilan, Kabupaten Serang.

Dari lima sekolah itu, lanjut dia, nantinya akan dijadikan penguatan untuk menghasilkan produk unggulan seperti mesin traktor tangan yang dikembangkan oleh SMKN 2 Kota Serang dengan bahan dasar listrik. Sementara SMKN 2 Pandeglang mengembangkan pertanian anggrek.

Direktur Banten GlobaL Edukasi Ricky Tampinongkol menambahkan, sebagai mitra dinas pendidikan pihaknya akan mengawal proses pembelajaran siswa melalui pencanangan techno park ini hingga tahapan pemasaran kepada konsumen.

“Pada akhir tahun 2015 ini, BGE optimis sudah mampu memunculkan produk yang dibuat siswa SMK seperti traktor tangan untuk petani, mesin motor tempel bagi nelayan sampai peralatan mekanik untuk perbengkelan,”ujarnya.

Ricky juga menyebutkan, program teaching factory merupakan konsep pendekatan pembelajaran terarah kepada pembekalan peserta didik untuk mendapatkan keterampilan utama.

Sedangkan Techno Park, tuturnya, merupakan sebuah kawasan yang memadukan antara kegiatan pendidikan dan penelitian dengan proses produksi layaknya kegaiatan industri. 

“Kemudian hasil produksinya yang memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat serta memiliki nilai ekonomi untuk pembangunan negara,”ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement