Senin 02 Mar 2015 15:33 WIB

Kemdikbud Antisipasi Kenakalan Remaja Dari Tiga Aspek

Begal Motor (ilustrasi)
Foto: Foto : Mardiah
Begal Motor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) berupaya mengantisipasi tindak kenakalan pemuda termasuk pembegalan motor dan "gangster" motor melalui pemeliharaan tiga aspek pendidikan.

"Pendidikan itu ada tiga aspek seperti aspek keluarga, aspek sekolah, dan aspek lingkungan. Jadi pendidikan itu bukan sama dengan sekolah ya, tapi ketiga-tiganya, lalu kemudian, kita memang harus perbaiki ketiga-tiganya," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan ditemui usai rapat Pendanaan Luar Negeri di Kantor Wakil Presiden di Jakarta, Senin.

Menurut menteri, dirinya sempat berencana mengkaji ulang semua hal yang menjadi permainan para siswa di sekolah.

Kementerian juga akan memantau ada tidaknya gejala para siswa yang melakukan kekerasan."Bimbingan Konseling harus responsif dan kepala sekolah juga harus responsif (dalam mengatasi kenakalan remaja)," kata Anies.

Menteri menyarankan masyarakat juga dapat turut merespon untuk mengatasi kenakalan remaja jika mengetahui ada kecenderungan perkumpulan yang melakukan kekerasan.

Anies mengatakan kementerian akan melakukan pertemuan khusus yang mengundang siswa, guru, orang tua, masyarakat dan ahli untuk membicarakan masalah tersebut.

"Jadi masalah ini jangan dianggap itu masalah di tempat lain, tapi itu terjadi di sekolah-sekolah kita," kata Menteri.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menginstruksikan Anies untuk meneliti aksi kriminal begal yang kini marak dilakukan kelompok anak muda.

Anies mengatakan kekerasan yang terjadi pada kelompok anak muda bisa disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya video game.

Anies menambahkan pengaruh video game kekerasan tersebut membuat anak-anak seringkali tidak bisa membedakan mana kekerasan yang virtual dengan kekerasan yang nyata.

Sementara itu, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pada Ahad(1/3) mengajak alim ulama, ustadz maupun ustadzah untuk "berjihad" bersama kepolisian dan juga pemerintah daerah mencegah aksi kejahatan pencurian kendaraan bermotor dengan kekerasan atau begal yang banyak melibatkan remaja.

Khofifah menjelaskan pelaku pembegalan yang saat ini marak terjadi di sejumlah wilayah rata-rata adalah anak-anak remaja.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement