Ahad 01 Mar 2015 20:48 WIB

Peneliti IPB Deteksi Sirih Hijau Sebagai Pengawet Alami untuk Pangan

Daun sirih
Daun sirih

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Daun sirih hijau (Piper betle Linn) memiliki banyak manfaat. Secara turun temurun, masyarakat di Tanah Air pada umumnya mengenalnya sebagai obat batuk, sakit gigi, penyegar mulut dan sebagainya.

Pemanfaatan sirih dalam pengobatan tradisional ini disebabkan adanya sejumlah zat kimia atau bahan alami yang mempunyai aktivitas sebagai senyawa antimikroba.

Namun rupanya, ada manfaat lain dari daun ini. Dalam jurnal Teknologi dan Industri Pangan tahun 2012, peneliti dari IPB meneliti kandungan senyawa antimikroba pada daun sirih. Mereka adalah Suliantari, Betty S.L. Jenie, dan Maggy T. Suhartono dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB. Penelitian ini menggunakan bakteri uji E Coli, P Aeruginosa, S Typhimurium, L. Monocytogenes, S. Aeurus dan B. Cereus.

Dalam siaran persnya yang diterima Republika Onlline baru-baru ini menyebutkan, fraksinasi ekstrak etanol sirih hijau dengan kromatografi kolom silika gel dan pelarut campuran kloroform, etanol dan asam asetat, diperoleh 17 fraksi. Dari ke 17 fraksi tersebut, tidak semua fraksi memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri uji. Fraksi-fraksi 1, 2, 3, 4, dan fraksi 14 dapat menghambat keenam bakteri uji dengan diameter penghambatan antara 10 milimeter (mm) sampai 27 mm.

Hasil riset ini menunjukkan sirih hijau memiliki daya hambat terbaik pada bakteri uji S. Typhimurium dengan diameter penghambatan antara 10-26 mm. Selain itu, dengan GC-MS, ekstrak sirih hijau mengandung senyawa-senyawa yang mempunyai aktivitas antimikroba yaitu kavikol, asam dodekanoat, miristat, palmitat dan oleat.

 

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti meyakini bahwa ekstrak sirih hijau dapat digunakan sebagai pengawet alami terhadap bakteri patogen dan pembusuk pangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement