Selasa 24 Feb 2015 16:45 WIB

Industri Otomotif Wait and See

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Otomotif
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Otomotif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto mengatakan, penjualan mobil di awal 2015 ini memang mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang masih lemah dan nilai tukar rupiah yang belum stabil. 

"Lemahnya pertumbuhan ekonomi membuat daya beli masyarakat juga menurun," kata Jongkie ketika dihubungi ROL, Selasa (24/2).

Pada tahun ini pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7 persen. Dengan angka pertumbuhan tersebut, industri otomotif diharapkan bisa tumbuh minimal sama seperti tahun lalu, yakni sekitar 1,2 juta unit. Meski penjualan mobil sedang lesu, Jongkie memastikan belum ada produsen yang akan menaikkan harga mobil.

"Kita masih wait and see dulu," ujarnya. 

Jongkie menjelaskan, merosotnya penjualan mobil tidak berpengaruh terhadap lemahnya industri baja dalam negeri. Menurutnya, pengaruh paling dominan dalam penjualan mobil yang seret yakni lemahnya kondisi pertumbuhan ekonomi nasional.

Penurunan penjualan dirasakan di sejumlah segmen, seperti MVP menengah, MVP low, City Car, dan LCGC. Untuk pasar MVP menengah penjualan semua model tercatat hanya 4.989 unit, dan anjlok sekitar 44,4 persen dari Januari 2014. Sedangkkan segmen MVP low juga mengalami penurunan sebesar 17,1 persen menjadi 25.521 unit. 

Untuk segmen Low City Car dan LCGC pada awal tahun lalu berhasil membukukan penjualan sejumlah 19.454 unit. Sementara Januari tahun ini penjualannya merosot di angka 17.381 unit. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement