Jumat 20 Feb 2015 16:00 WIB

Wah, Banyak Calo di Kemenristek-Dikti

Rep: c75/ Red: Dwi Murdaningsih
 Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir
Foto: Antara/Wahyu Putro A/Rei
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Mohamad Nasir mengatakan banyak calo di lingkungan Kemenristek Dikti yang meminta biaya pengurusan kepada perguruan tinggi yang mengajukan program studi baru.  

“Banyak perguruan tinggi yang mengajukan program studi dikenakan biaya sampai 25 juta,” ujarnya saat acara ramah tamah di Universitas Mataram, Jumat (20/2). 

Selain itu, ia menuturkan terdapat calo pengurusan akreditasi. Oleh karena itu, pihaknya saat ini menerapkan sistem online dalam pengajuan program studi. Dengan tenggat waktu, 1 Januari hingga 31 Maret mendatang. 

Menurutnya, pihaknya sudah melacak pihak-pihak yang berperan sebagai calo di lingkungan Kemenristek Dikti. Dengan hasil, pihak-pihak yang bermain sebagai calon adalah orang-orang yang berada di luar lingkungan Kemenristek Dikti. 

“Calo banyak. Saya pikir calo di Bandara atau saat ngurus SIM saja. Di PT juga ada calo. Bukan itu saja dalam akreditasi juga ada calo. Jangan sampai pendidikan tinggi dinodai,” ungkapnya. 

Ia menambahkan, terdapat universitas yang menerima mahasiswa untuk program studi tertentu. Namun program studi tersebut tidak memiliki izin. Maka, perguruan tinggi harus segera menghentikan tersebut. Pasalnya, yang menjadi korban adalah mahasiswa. 

Menurutnya, era Masyarakat Ekonomi ASEAN maka masyarakat harus bisa bersaing. Oleh karena itu, kelembagaan perguruan tinggi mutlak diperbaiki dan semakin dikembangkan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement