Ahad 08 Feb 2015 05:42 WIB

Malik Fadjar: FAI Harus Memiliki Peran Global

Rep: heri purwata/ Red: Damanhuri Zuhri
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres)  Abdul Malik Fajar, ANTARA/Andika
Foto: ANTARA /Andika Wahyu
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Abdul Malik Fajar, ANTARA/Andika

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Abdul Malik Fadjar, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantipres) mengatakan saat ini ilmu banyak dipandang dari sudut agama Islam.

Karena itu, Fakultas Agama Islam (FAI) harus dapat mengambil posisi terdepan dalam mengembangkan pemikiran ke arah global.

Malik Fadjar yang juga mantan Menteri Agama dan Menteri Pendidikan ini mengemukakan hal tersebut saat menjadi keynote speaker pada seminar Membangun Paradigma Nilai dalam Dinamika Perkembangan Ilmu-Ilmu Keislaman yang digelar FAI Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (7/2).

Seminar nasional diikuti ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen serta guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kota dan Kabupaten Magelang. Sedang pembicara Dr Imam Mawardi dan Dr Nurodin Usman.

“Saat ini keilmuan banyak dipandang dari sudut agama (Islam) seperti munculnya ekonomi syariah serta psikologi Islam yang merupakan bagian tak terpisahkan dari aplikasi ilmu keislaman dalam dinamika kehidupan,” kata Malik Fadjar.

Pria berusia 76 tahun yang masih energik itu mengharapkan agar seminar membahas tentang perkembangan global sebagai upaya menegakkan tauhid yang menyangkut eksistensi manusia untuk memainkan perannya yang lebih besar dalam kehidupan.

Dekan FAI UM Magelang, Imam Mawardi mengungkapkan kurikulum yang ideal adalah kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai Islami pada setiap bidang kajian dan dikemas secara baik dengan memperhatikan aspek afektif (dzikir), kognitif (pikir), dan psikomotor (amal shalih) secara komprehensif.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement