Selasa 03 Feb 2015 08:57 WIB

Efisiensi, Dua SD di Jakarta Pusat Digabung

Rep: Mg04/ Red: Indah Wulandari
Dua orang siswa sekolah dasar negeri didampingi orang tua murid mengambil Rapor di SDN 01 Pagi Besuki Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/1).
Foto: Antara
Dua orang siswa sekolah dasar negeri didampingi orang tua murid mengambil Rapor di SDN 01 Pagi Besuki Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mulai awal semester ini, SDN Kebon Sirih 04 dan SDN Kebon Sirih 08, Menteng Jakarta digabung. SD ini kemudian menjadi SDN Kebon Sirih 04.

Saat penggabungan atau regrouping sekolah, memang ada wali murid maupun murid yang mengaku tidak mau bergabung. Namun menurut Kepala Sekolah SDN Kebon Sirih 04, Suliah, setelah diadakan pertemuan dengan orang tua dan murid, mereka kemudian menyetujui penggabungan sekolah ini.

"Awalnya orang tua murid ada yang tidak mau. Kemudian kita adakan pertemuan, dan kita jelaskan. Baru semuanya setuju. Begitu juga dengan murid, kita bicarakan pada saat upacara," ungkap Suliah, Selasa (3/2).

Sesuai dengan Keputusan Gubernur, penggabungan sekolah ini bertujuan untuk efektifitas, efisiensi, dan optimalisasi penyelenggaraan pendidikan. Suliah mengakui bahwa murid SD saat ini semakin berkurang. Setelah dilakukan penggabungan, terdapat 263 siswa. Sebelumnya hanya memiliki sekitar 100 siswa.

Menurut guru SDN Kebon Sirih 04 Erni Sumarni, yang berbeda setelah penggabungan ini hanyalah nama sekolah. Selain itu, Erni Tidak merasakan perubahan lain.

Kelas I SDN Kebon Sirih 04 ini memiliki dua ruangan. Satu ruang untuk SDN 04 lama, dan satu ruang lain untuk SDN 08 lama. Hanya kelas V yang bergabung karena jumlah murid yang sedikit.

Sehingga saat bergabung berjumlah 32 siswa. 32 siswa satu ruangan ini adalah jumlah maksimal siswa yang dianjurkan oleh Pemprov DKI.

"Cuma nama sekolahnya yang berubah. Yang dulunya cuma ada kelas I, sekarang kelas I ada A dan B. Kecuali kelas V, karena sedikit mereka digabung. Kebetulan gurunya ada yang meninggal juga. Selain itu tidak ada perubahan," ungkap Erni.

Pada 2014, terdapat 19 SD yang bergabung menjadi sembilan SD, di daerah Jakarta Pusat. Termasuk SDN Kebon Sirih 04 ini. Pada tahun 2013 SDN 03 Gondangdia Pagi, Menteng, Jakarta Pusat, juga melakukan penggabungan.

Sekolah ini awalnya adalah SDN 03 dan 04 Gondangdia. Kemudian bergabung menjadi SDN 03 Gondangdia Pagi. Dua sekolah ini sebelumnya berbagi waktu sekolah. SDN 04 Gondangdia masuk sekolah pada siang hari. Sementara itu SDN 03 Gondangdia masuk sekolah pada pagi harinya.

Setelah dilakukan penggabungan, sekolah ini kemudian semuanya masuk pada pagi hari. Penggabungan sekolah ini juga di karenakan jumlah murid yang semakin berkurang. Kepala Sekolah SDN 03 Gondangdia Pagi, Kasibin mengaku, merasakan dampak baik dari penggabungan sekolah ini.

Menurutnya, karena semua siswa masuk pada pagi hari, suasana belajar menjadi lebih kondusif. Baik siswa dan guru mengajar pada pagi hari dengan pikiran yang segar dan semangat yang lebih.

"Iya sekarang kan masuk pagi semua. Suasana belajar mengajarnya jadi lebih fresh. Baik guru maupun siswanya," ungkap Kasibin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement