REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG--Program kuliah gratis yang dilaksanakan di Sumatera Selatan pada 2015 hanya untuk masyarakat yang berprestasi dari keluarga pra sejahtera.
Anggota Komisi V DPRD Sumatera Selatan Rizal Kenedi ketika ditanya mengenai rancangan peraturan daerah tentang kuliah gratis di Palembang, Rabu, mengatakan, tidak semua orang mendapatkan kuliah gratis karena dalam perda daerah nanti ada manajemen sendiri yang melakukan survei siapa yang berhak memperoleh kuliah gratis.
"Nanti disurvei, tidak seluruhnya mendapatkan kuliah gratis. Sekarang masih diwacanakan untuk universitas negeri yang bekerja sama dengan Pemprov Sumsel," katanya.
Ia mengatakan, ada dua perguruan tinggi negeri yakni Universitas Sriwijaya dan Universitas Islam Negeri.
Namun, nantinya dalam pembahasan raperda itu bisa saja berkembang dari pasal ke pasal, kalaupun sudah mendapatkan beasiswa di tempat lain maka tidak dibiayai lagi.
Sementara mengenai kuotanya, ia menuturkan, untuk sementara ini informasinya 120 orang siswa dari Sumsel.
Jika dilihat jumlah itu masih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Sumsel, oleh karena itu dari pemerintah nantinya dicari langkah-langkah alternatif, artinya pembiayaan ini tidak membebani APBD Sumsel.
Jadi, nanti Pemprov Sumsel bisa bekerja sama dengan pihak ketiga menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) atau bentuk lain, katanya.
Sementara Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Sumatera Selatan, Usman Effendi mengatakan, Raperda tentang kuliah gratis bertujuan untuk memperluas kesempatan bagi masyarakat kurang mampu mengikuti pendidikan pada perguruan tinggi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
