Ahad 25 Jan 2015 14:06 WIB

Modal Ini Harus Dimiliki Ners Jelang MEA

Rep: Heri Purwata/ Red: Indah Wulandari
Korban tabrakan bus mendapatkan perawatan di RS. Ciereng, Kota Subang, Rabu(18/6).
Foto: Republika/Septianjar Muharam
Korban tabrakan bus mendapatkan perawatan di RS. Ciereng, Kota Subang, Rabu(18/6).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA–Ners atau perawat yang telah menyelesaikan studi profesinya harus siap menghadapi persaingan di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“Selain memiliki kemampuan akademik yang unggul, lulusan STIKES ‘Aisyiyah juga memiliki keunggulan yaitu profesional dan qurani,” kata Ketua Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES) ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, Ahad (25/1).

Ciri tersebut, menurutnya, yang akan menjadi daya jual atau daya saing yang membedakan dengan lulusan sekolah kesehatan lainnya.

Warsiti mengemukakan hal itu juga pada sambutan pada pengambilan sumpah dan pelantikan 84 Ners  yang dilaksanakan di Kampus Terpadu STIKES ‘Aisyiah di Jalan Ring Road Barat Yogyakarta.  

Ners yang dilantik sebanyak 85,7 persen memperoleh predikat cumlaude dan sebanyak 23 orang meraih IPK 4,00.

Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Kirnantoro menjelaskan ada tiga hal yang harus diperhatikan di era MEA. Pertama, para Ners baru dituntut menjadi contoh bagi tenaga keperawatan lain.

“Ners baru harus lebih maju dan menjadi tumpuan pengembangan keperawatan,” Selain itu, ners lulusan STIKES ‘Aisyiyah harus menyampaikan informasi yang benar dan memahamkan kepada para perawat di daerah terkait UU Keperawatan Nomor 38 tahun 2014.

Kedepan, kata Kirnantoro, para perawat juga dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan prima kepada pasien. Perawat ini akan mendampingi para dokter layanan primer di puskesmas setelah diberlakukan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement