Sabtu 24 Jan 2015 11:26 WIB

LPOM UII Raih Akreditasi

kampus universitas islam indonesia (uii) yogyakarta
Foto: foto: damanhurizuhri/republika
kampus universitas islam indonesia (uii) yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Islam Indonesia menjadi pelopor perguruan tinggi swasta yang memiliki laboratorium pengujian obat dan makanan terakreditasi Komite Akreditasi Nasional di Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Laboratorium Pengujian Obat dan Makanan (LPOM) UII berhasil memperoleh akreditasi ISO 17025 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN),'' ungkap Kepala LPOM UII M Hatta Prabowo di Yogyakarta, Sabtu (24/1).

Raihan tersebut, sambng Hatta, semakin melengkapi kesempurnaan kualitas yang dimiliki laboratorium UII selama ini.

Menurut dia, akreditasi laboratorium berbasis ISO 17025 dipandang penting bagi pengembangan laboratorium pengujian karena hal itu berarti laboratorium UII telah mendapat pengakuan dari lembaga yang menaunginya.

"Hasil pengujiannya pun dapat dipertanggungjawabkan baik di level nasional maupun internasional," katanya semringah.

Ia mengatakan raihan akreditasi ISO 17025 menunjukkan kepercayaan KAN terhadap kualitas hasil pengujian di LPOM UII yang telah memenuhi sistem pengendalian dan jaminan mutu yang ditetapkan.

"LPOM UII didukung oleh peralatan laboratorium yang modern dan terkalibrasi secara berkala. Selain itu, sumber daya manusia di balik laboratorium UII juga mumpuni," kata Hatta menerangkan.

Menurut dia, akreditasi ISO 17025 LPOM UII sekaligus menjadi modal untuk menjalin relasi kerja sama yang lebih luas dengan segenap "stakeholders" yang membutuhkan analisis pengujian obat dan makanan.

"Hal itu juga merupakan kontribusi UII untuk turut membantu proses monitoring dan penjaminan mutu produk yang beredar di pasaran," katanya.

Ia mengatakan LPOM UII terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti dari unsur birokrat pemerintahan, industri, kalangan pengusaha, UKM, dan masyarakat.

"Layanan LPOM UII meliputi pengujian kandungan makanan, minuman, obat-obatan, dan kosmetika," ungkap Hatta menambahkan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement