Kamis 15 Jan 2015 10:05 WIB

Dana BOS Dihapus, Kegiatan dan Kebutuhan Siswa akan Dipangkas

Rep: c 80/ Red: Indah Wulandari
Sejumlah pengunjuk rasa menuntut pemantauan dan pengawasan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Foto: Antara/Noveradika
Sejumlah pengunjuk rasa menuntut pemantauan dan pengawasan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG --Rencana penghapusan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dipastikan bakal berdampak terhadap kualitas pendidikan. Seperti pengurangan pemenuhan kebutuhan sekolah.

‘’Kalau kami di lapangan yah tinggal menyesuaikan. Seperti mengurangi beberapa item, misalnya mengurangi kegiatan kesiswaan dan biaya pemeliharaan,’’ kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbub) Kabupaten Bandung Agus Firman Zaini, Kamis (15/1).

Meski dia menyayangkan rencana tersebut, ia berusaha untuk menyesuaikan apabila benar-benar direalisasikan oleh pemerintah pusat. Bagaimanapun juga, ujarnya, dana BOS Provinsi ini masih dibutuhkan untuk menunjang operasional sekolah. Salah satunya,  untuk memnyar upah tenaga honorer sekolah.

‘’Justru seharusnya sih ditambah bukan dihapuskan. Karena masih banyak kekurangan untuk operasional sekolah itu. Dan kalau itu belum jadi keputusan, sebaiknya tetap saja diberikan itu BOS untuk SD dan SMP ini, enggak usah takut karena jelas kok ada payung hukumnya,’’ jelasnya.

Agus menuturkan, pembiayaan untuk sekolah yang salah satunya dari dana BOS itu merupakan investasi masa depan bangsa.

‘’Kalau soal kemungkinan penyimpangan atau penggunaan yang tidak tepat sasaran. Kan ada pengawasan baik dari dinas, BPK, BPKP, Inspektorat dan lainnya. Selama ini berjalan selama cukup baik tidak pernah ada masalah,’’ ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement