Rabu 14 Jan 2015 15:05 WIB

Calon Rektor Unpad Ditantang Tingkatkan Daya Saing

Kampus Unpad, Bandung
Kampus Unpad, Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tujuh calon Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) mendapat mandat tantangan meningkatkan daya saing perguruan tinggi itu di tingkat regional dan global.

"Orientasi Unpad sesuai rencana strategi Unpad, bahwa ke depan bukan hanya bersaing nasional namun juga kawasan Asia dan dunia," kata Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad Prof Dr H Engkus Kuswarno di Bandung, Rabu (14/1).

Ia menyebutkan, target 2021 harus mendapatkan pengakuan reputasi Asia. Pemilihan rektor periode 2015-2019 mengawali langkah daya saing Asia serta target lainnya mengembangkan riset dan pelayanan bermutu.

Engkus menyebutkan, ada tiga fokus penting untuk menuju kampus unggul berkelas dunia serta menjadikan rencana strategis bisa diwujudkan.

"Ada tiga fokus yang harus di perkuat yakni daya sehat, daya sejahtera dan daya komunikasi yang baik ke dunia luar," katanya.

Periode 2015-2019, renstra Unpad memiliki tema pengembangan "Menjadi Universitas Berdaya Saing Regional".

Ada 32 indikator kinerja utama atau indikator kinerja kunci yang menjadi target untuk meningkatkan kualitas institusi dalam renstra tersebut.

Dari sisi kualitas institusi, calon rektor Unpad ditantang meningkatkan persentasi guru besar, mutu dosen dan tenaga kependidikan bersertifikat.

Sedangkan dari sisi manajerial, Unpad harus mampu meraih dana perguruan tinggi lebih besar dari sebelumnya dan mempertahankan raihan opini WTP dalam bidang audit keuangan. "Pada gilirannya, mendongkrak ranking Unpad di tingkat Asia dan dunia," katanya.

Saat ini terdapat tujuh nama calon Rektor Unpad yang telah disosialisasikan yakni Prof Dr Denny Kurniadie (Fakultas Pertanian), Prof Dr Ellin Harlia (Peternakan), Prof Dr Engkus Kuswarno (Ilmu Komunikasi), Prof Dr Hendarmawan (Teknik Geologi), Prof Dr Rina Indiastuti (Ekonomi dan Bisnis) dan Prof Dr Tri Hanggono Achmad (Kedokteran) serta Prof Dr Ina Primiana (Ekonomi dan Bisnis).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement