REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI--Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi mengusulkan anggaran sebesar Rp 1,1 triliun dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2015.

Jumlah ini mencapai 30 persen dari total dana APBD Bekasi yang mencapai Rp 3,8 triliun.

"Alokasi anggaran sebesar Rp 1,1 triliun akan dibagi dalam beberapa kebutuhan. Yang terbesar adalah untuk gaji 700 guru yang mencapai Rp 820 miliar," ujar Kepala Bina Program Dinas Pendidikan Kota Bekasi  Agus Enap, Rabu (24/12).

Ia mengatakan, sebenarnya pada APBD 2014 Disdik mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 1,3 triliun. Karena pada tahun ini sebagian anggaran tidak terserap, maka Disdik mengajukan anggaran yang lebih kecil tahun depan.

Agus mengungkapkan, sisa dari anggaran tersebut akan digunakan untuk guru honor sebesar Rp 70 miliar, pembelian perlengkapan sekolah sebesar Rp 272 miliar, dan selebihnya digunakan untuk membiayai kegiatan lainnya

Rata-rata dalam satu sekolah, lanjut Agus, memiliki anggaran sebesar Rp 3,3 miliar. Dana itu didapat dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 1,5 miliar. Sedangkan sisanya diperoleh dari dana BOS tingkat provinsi

"Meskipun anggaran untuk pendidikan ini sudah cukup besar, namun kami masih menerima laporan terkait pungutan kepada siswa di hampir semua tingkatan sekolah," kata Agus menambahkan

Selain itu, menurut Agus, dalam beberapa inspeksi mendadak  di berbagai tingkatan sekolah, banyak gedung sekolah yang masih memiliki toilet yang tidak layak pakai. Padahal dana BOS yang diberikan sudah termasuk bantuan untuk perbaikan sanitasi gedung.

"Pengawasan dalam penggunaan dana BOS oleh pihak sekolah harus lebih ditingkatkan. Jangan sampai dana bantuan yang seharusnya dianggarkan hanya dinikmati oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," pungkas Agus.

Ikuti Whatsapp Channel Republika