Selasa 23 Dec 2014 22:57 WIB

Tebu Transgenetik Menjadi Kunci Swasembada Gula

Petani tebu  (ilustrasi)
Foto: Antara
Petani tebu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JEMBER--Pakar perkebunan berharap penemuan tebu transgenetik yang toleran terhadap kekeringan akan menjadi kunci menuju swasembada gula dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Menurut penemu sekaligus Dosen dan peneliti di Centre for Development of Advanced Science and Technology (CDAST) Universitas Jember di Jember, Selasa, Bambang Sugiharto, Selasa, di Jember, tebu transgenetik pertama di dunia yang tahan terhadap kekeringan ini diharapkan mampu mendongkrak produktivitas gula tebu nasional yang kini masih di kisaran 5,25 ton per hektare.

Apalagi berdasarkan data produksi di lahan uji coba pabrik gula Rejosarie, Magetan, Jawa Timur, kata Bambang, hablur per hektare dari tanaman Produk Rekayasa Genetika (PRG) meningkat 207,33 persen dibandingkan tanaman non PRG di areal yang sama.

Peningkatan hablur per hektare ini, katanya, akan membantu peningkatan produksi gula nasional yang tahun ini ada di kisaran 2,5 juta ton, sedangkan kebutuhan gula pada periode yang sama diperkirakan 5,9 juta ton.

Menurut Bambang, hasil temuan rekayasa genetika yang dikembangkan PTPN XI melalui kerja sama dengan Ajinomoto Co. Inc dan Universitas Jember dan diberi nama NXI 4T ini akan mengatasi masalah ketersediaan air karena bertambah luasnya lahan kering akibat perluasan permukiman dan persaingan penggunaan lahan untuk budi daya tanaman lain dan adanya perubahan iklim.

"Dari total areal perkebunan tebu PTPN XI yang mencapai 72.572 hektare, sekitar 29.049 hektare di antaranya merUpakan lahan kering," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement