Sabtu 13 Dec 2014 15:09 WIB

UIN Sunan Kalijaga Mewisuda 857 Orang Sarjana

Rep: heri purwata/ Red: Damanhuri Zuhri
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Foto: uin-suka.ac.id
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof H Musa Asy’arie menegaskan, lulusan UIN Sunan Kalijaga tidak tergoda derasnya budaya instant, yang mengabaikan proses perjuangan untuk mencapai tujuan.

Lulusan UIN Sunan Kalijaga harus memiliki intelektualitas tinggi dibarengi moralitas yang kuat untuk membentengi diri dari godaan keduniawian yang menjerumuskan pada tindakan melanggar hukum.

"Paradigma Integrasi-Interkoneksi keilmuan yang terimplementasi dalam setiap proses pembelajaran selama kuliah, telah dan akan terus melahirkan intelektual-intelektual yang bermoral dan berintegritas," kata Musa Asy’arie ketika mewisuda sejumlah 857 orang sarjana baru,  di Gedung Multipurpose, UIN Sunan Kalijaga, Sabtu (13/12).

Wisuda dilaksanakan dua kali, Sabtu, 13 Desember 2014,  sebanyak 427 wisudawan/wisudawati. Sedang Ahad 14 Desember 2014, jumlah wisudawan/wisudawati sebanyak 430 orang. Total jumlah wisudawan/wisudawati 857 orang.

Menurut Kepala Biro Administrasi Akademik UIN Sunan Kalijaga,  Saefudin, 857 lulusan yang diwisuda terdiri dari dua orang lulus D-3, 751 orang lulus S-1, 82 orang lulus S-2, 22 orang lulus S-3. Dari Jumlah yang diwisuda, delapan orang di antaranya berhasil meraih predikat sebagai lulusan terbaik dan tercepat.

Lebih lanjut Musa Asy’arie menjelaskan, akhir 2015, Indonesia akan memasuki era pasar bebas Asia Tenggara yang disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA membuka seluas-luasnya arus perdagangan barang dan jasa dan pasar tenaga kerja profesional.

Sementara Pemerintah akan menghapus aturan-aturan yang menghalangi perekrutan tenaga asing untuk mengisi jabatan serta profesi di Indonesia. Ini merupakan tantangan bagi tenaga ahli Indonesia. Namun MEA juga menciptakan jutaan lapangan kerja baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement