Ahad 07 Dec 2014 22:09 WIB

Aptisi: PTN Harus Prioritaskan Anggaran Pengembangan SDM

 Edy Suandi Hamid
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Edy Suandi Hamid

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Perguruan tinggi di Indonesia harus memprioritaskan anggaran pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan kompetensi dosen, kata Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Edy Suandi Hamid.

"Dosen harus memiliki kompetensi yang tinggi dan mampu mengikuti perkembangan yang ada. Untuk itu berbagai program dan stimulus harus diberikan agar dosen berminat menambah pengetahuan dan berkarya baik dalam bidang penelitian maupun pengabdian masyarakat," katanya di Yogyakarta, Ahad (7/12).

Menurut dia, dosen diharapkan menghasilkan karya-karya akademik yang bermanfaat bagi masyarakat dan pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini bukan saja bermanfaat bagi dosennya, tetapi juga memperkuat kapasitas dan daya saing perguruan tinggi di tengah era perubahan di Tanah Air, ASEAN, dan global.

"Oleh karena itu, penganggaran untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) harus mendapat prioritas, dan dosen diberi insentif menarik untuk mengembangkan diri dan melahirkan karya-karya akademiknya," kata mantan Rektor Universitas Islam Indonesia (UU) itu.

Ia mengatakan hal itu diperlukan agar dalam menghadapi persaingan yang ketat perguruan tinggi bisa tetap eksis dan lulusannya memiliki keunggulan agar mampu bersaing dan terserap dalam dunia kerja.

"Ke depan alumni perguruan tinggi Indonesia termasuk perguruan tinggi swasta (PTS) tidak bisa lagi hanya mengandalkan ijazah dalam mencari pekerjaan, melainkan dituntut memiliki kompetensi dan keterampilan kerja yang baik," katanya.

Dengan demikian, kata dia, dapat terserap pasar kerja dengan cepat mengingat sangat kompetitifnya persaingan antartenaga akerja termasuk pesaing dari tenaga terdidik dari negara lain.

Apalagi, menurut dia, suatu hasil survei menunjukkan bahwa Indonesia menempati urutan keenam sebagai negara favorit bagi ekspatriat untuk mencari kerja.

"Jadi, tidak mengherankan jika tenaga kerja asing yang ada di Indonesia jumlahnya cukup signifikan, yang menduduki jabatan mulai dari level profesional, konsultan, manajer, direksi, supervisor, teknisi hingga komisaris," kata Edy.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement