REPUBLIKA.CO.ID,

Karenanya, dia ingin membuat HP khusus tunanetra yang lebih fleksibel dan bisa dibawa ke mana-mana. Karenanya dengan beberapa kali penelitian, dia bersama temannya Swakresna, membuat protitype HP khusus Braille tersebut. "Meski baru prototype, ke depan kita ingin membuat tablet khusus braille," ujarnya.

Menurutnya, protitype i-Blind ini sudah mampu menerima SMS dari perangkat smartphone. SMS yang diterima kemudian ditransformasikan ke bentuk huruf braille yang kemudian bisa diraba dan dibaca oleh penggunanya.

iBlind sendiri terdiri dari tiga komponen yakni display, modul GSM dan software. Modul GSM sebagai penerima SMS, software sebagai komponen yang mengubah huruf digital menjadi braille dan display yang menampilkan huruf braille untuk bisa dibaca.

Dikatakan Hanif, dengan teknologi yang mereka gunakan, pentransferan bacaan SMS hingga muncul huruf braille hanya membutuhkan waktu sepersekian detik saja. Proses perakitan sendiri mereka lakukan dalam waktu satu bulan.

"Rencana pengembangan kami, pada tablet berukuran 8x11cm dengan ketebalan 5mm, kami ingin alat ini layaknya HP tapi khusus tunanetra. Bahkan tak hanya menerima SMS tapi juga mengirim dan bisa digunakan menelepon serta menerima telepon," ujarnya.

Sementara menurut, Swakresna, rencananya pengembangan iBlind akan dipasang puluhan refreshable. Komponen berbentuk layaknya tombol-tombol kecil inilah yang nantinya akan membentuk huruf-huruf braille sehingga bisa dibaca ketika diraba. Pada papan ini nantinya bisa memunculkan 50 karakter sekali tayang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika