Jumat 28 Nov 2014 08:52 WIB

Dana BOS Kurangi Angka Putus Sekolah

Rep: c80/ Red: Damanhuri Zuhri
Anak  harus bekerja membantu orang tua, menjadi salah satu penyebab putus sekolah/ilustrasi
Anak harus bekerja membantu orang tua, menjadi salah satu penyebab putus sekolah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jumlah siswa usia 16-18 tahun yang melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA atau SMK dan MA di Kabupaten Bandung, terus mengalami peningkatan menyusul disalurkannya dana Batuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat, Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bandung.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bandung Agus Firman Zaini menyebutkan, tahun 2013/2014 jumlah siswa yang melanjutkan ke tingkat SMA/SMK/MA tercatat hanya 70.768 orang, sementara yang tidak melanjutkan sebanyak 119.866 orang.

Setelah digulirkannya dana BOS untuk jenjang pendidikan menengah pada tahun 2014/2015, jumlah siswa yang melanjutkan ke SMA/SMK/MA menjadi 91.610 orang dan yang tidak melanjutkan 99.024 orang.

“Oleh karena itu kami menilai dampak pemberian dana BOS ini sangat luar biasa dan manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat”, kata H. Agus Firman Zaini, di Bandung, Jumat (28/11).

Pemberian dana BOS, BOS Daerah dan BSM menurut Agus, merupakan salah satu langkah yang ditempuh pemerintah untuk mempercepat Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah yang ditargetkan secara nasional sebesar 97 persen. Target tersebut jika dilakukan secara reguler akan tercapai tahun 2040.

Namun dengan adanya percepatan tersebut, kata Agus, target 97 persen tersebut bisa tercapai tahun 2020. “Saya merasa yakin khususnya di Kabupaten Bandung, target itu bisa diraih sebelum tahun 2020, mengingat Pemkab Bandung setiap tahun menggulirkan dana percepatan pendidikan seperti halnya bantuan untuk siswa miskin”, tambah Agus.

Bupati Bandung Dadang Naser mengatakan, lebih dari 40 persen dana APBD Kabupaten Bandung tersedot untuk membiayai pendidikan, mulai dari biaya pengadaan ruang kelas, perbaikan sekolah di samping untuk pemberian dana percepatan pendidikan.

“Kita betul-betul peduli terhadap pembangunan dunia pendidikan ini, karena untuk membentuk kualitas sumber daya manusia yang unggul harus dimulai dari pendidikan formal”, katanya.

Dengan disalurkannya dana percepatan pendidikan, Dadang berharap seluruh warga Kabupaten Bandung usia sekolah bisa menikmati pendidikan mulai dari jenjang Sekolah Dasar, SMP hingga SMA/SMK maupun Madrasash aliyah (MA).

“Kita harapkan ke depan tidak ada lagi istilah putus sekolah karena tidak ada dana, karena semua biaya sekolah sudah digratiskan”, tegasnya.

Berdasarkan data yang ada, jumlah dana BOS, BOS Daerah dan BSM tahun 2014 di Kabupaten Bandung tercatat Rp 61.970.600.000.

Dana sebesar itu, masing-masing untuk SMA Negeri senilai Rp 10,9 milyar, SMK Negeri Rp 5,3 milyar, SMA swasta Rp 11,3 milyar, SMK swasta RP 25,2 milyar, Madrasah Aliyah (MA) Rp 7,4 milyar dan Paket C sebesar Rp 1,6 milyar. Dana tersebut dinikmati oleh siswa sebanyak 90.547 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement