Jumat 21 Nov 2014 16:41 WIB

DPD Minta Penjelasan Jokowi Soal Kenaikan BBM

Rep: c73/ Red: Erdy Nasrul
 Abdul Mukti (56) menata botol-botol yang berisi BBM jenis Premium (bensin) di kios bensin kejujuran di Jalan Raya Veteran, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/11).  (Antara/Rudi Mulya)
Abdul Mukti (56) menata botol-botol yang berisi BBM jenis Premium (bensin) di kios bensin kejujuran di Jalan Raya Veteran, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/11). (Antara/Rudi Mulya)

REPUBLIKA.CO.ID,DPD JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bengkulu, Ahmad Kanedi, mengatakan meminta pemerintah menjelaskan soal kenaikan harga BBM. 

Ia mengatakan, pemerintah harus menjelaskan akan dibawa ke mana hasil dari kenaikkan bbm tersebut. Untuk itu, ia mengatakan DPD telah mengirim surat resmi kepada presiden Jokowi. "Siapa yang akan diuntungkan, siapa yang akan dirugikan dari dampak kenaikkan bbm ini," kata Ahmad, di gedung DPD, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (21/11).

Ia mengatakan, kenaikkan harga bbm harus dibarengi dengan kenaikkan harga komoditi terutama di bidang pertanian. Ketika harga bbm naik, tapi harga produk komoditi masih rendah. Hal itu menurutnya, dapat merugikan petani. Karena itu sebagai perwakilan dari daerah Bengkulu, ia meminta pemerintah agar memperhatikan harga komoditi di bidang pertanian. Di Bengkulu misalnya, harga karet sebagai produk komoditi daerah setempat menurutnya harus naik.

Ia mengatakan, harga produk komoditi harus menguntungkan petani. Hal itu seiring dengan naiknya harga bbm. Karena ironis menurutnya, ketika pemerintah meminta daerah menghasilkan produk pertanian. Akan tetapi, setelah menghasilkan justru pemerintah belum menjaga harga produk pertanian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement