Selasa 18 Nov 2014 21:15 WIB

IOC Buka Peluang Kolaborasi Penyelenggaraan Olimpiade

Red: M Akbar
Olimpiade musim dingin Rusia
Foto: AP
Olimpiade musim dingin Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, LAUSANNE -- Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committe/IOC) membuka peluang bagi kota-kota atau negara-negara di dunia untuk berkolaborasi menyelenggarakan olimpiade sebagai cara agar lebih menghemat biaya dan menarik.

IOC, seperti dilansir Reuters, telah lama menolak tawaran dari negara-negara dan kota-kota dunia agar penyelenggaraan kejuaraan multi-olahraga terbesar itu dapat dilakukan secara kolaboratif. IOC ketika itu beralasan penyelenggaraan olimpiade secara kolaboratif akan menghilangkan pengalaman bagi atlet dan para penonton. Tapi, Presiden IOC Thomas Bach melakukan terbosan dan menyambut tawaran yang sempat ditolak itu.

Bach, saat menunjukkan 40 rekomendasi IOC untuk perubahan penyelenggaraan olimpiade kepada sejumlah jurnalis di Lausanne, Swis, menyatakan alasan keberlanjutan yang memungkinkan penyelenggaraan olimpiade secara bersama oleh lebih dari satu kota bahkan satu negara.

"Apa yang Anda lihat adalah kesempatan untuk alasan yang khusus dan alasan itu adalah untuk keberlanjutan...bagi kota-kota untuk menjadi bagian dari sebuah kompetisi atau untuk keseluruhan kompetisi," kata Bach.

Namun Bach yang telah mendorong perubahan di IOC sejak memimpin pada 2013 tetap berpendapat ide utama tentang satu desa atlet-atlet olimpiade dan satu penyelenggara utama tidak akan berubah.

"Kemungkinan itu lebih terbuka dan kami bahkan menekankannya pada aspek hukum di mana kami mengatakan dalam kasus-kasus itu kami mungkin punya lebih dari satu mitra kontrak. Kesatuan waktu, tempat dan tindakan, seperti drama Yunani, tidak dapat berubah," kata Bach.

"Tapi kalau dua negara berbagi gunung, mengapa tidak berbagi sebuah tawaran? Anda juga dapat mempunyai dalam Olimpiade Musim Dingin sebuah kota atau sebuah wilayah yang dapat menyediakan 95 persen fasilitas, tapi lima persen sisanya hilang. Mengapa tidak membuka kemungkinan untuk mereka (kota atau negara lain)?" tambah Bach.

Tawaran kerjasama terakhir yang disampaikan ke IOC berasal dari kota Krakow Polandia yang mempunyai beberapa rencana kompetisi-kompetisi bersama tetangganya Slowakia dalam tawaran untuk penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin 2022 sebelum menarik diri pada awal 2014.

"Jika Anda punya sebuah negara kecil yang tidak punya sebuah danau untuk berlayar, mengapa tidak pergi ke sebuah negara tetangga. Itu akan tetap menjadi sebuah tawaran dari kota itu tapi dapat dilengkapi oleh mitra-mitra lain," kata Bach.

Mantan juara ski olimpiade Maria Hoefl-Riesch mengatakan perubahan seperti itu akan berdampak bagi bagi pertandingan olimpiade. "Itu adalah persoalan organisasi. Kita telah melihatnya dalam sepakbola dengan penyelenggaraan bersama. Mengapa tidak? Ini masih akan menjadi salah satu kota Olimpiade dengan penyelenggaraan pertandingan terpisah yang masih bagian dari kompetisi utama. Itu sangat masuk akal," kata Hoefl.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement