REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Untuk meningkatkan minat baca masyarakat, layanan Kantor Arpusda Kota Yogyakarta tidak hanya sebatas wilayah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, tetapi sampai Papua. Salah satu caranya adalah mengawinkan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) para mahasiswa Yogya dengan program Bank Buku.
Program Bank Buku yang sudah diluncurkan Arpusda Kota Yogyakarta sejak lima tahun terakhir. Melalui program ini, Arpusda Kota Yogyakarta menjaring buku-buku yang sudah dibaca masyarakat untuk disumbangkan ke Arpusda setempat.
Buku-buku sumbangan masyarakat, instansi dan lembaga ini kemudian di pilah dan dipilih untuk dikemas kembali agar lebih layak untuk dibaca oleh masyarakat. Melalui program ini setiap tahun Arpusda Kota Yogyakarta bisa mengumpulkan tak kurang 10 ribu judul buku.
"Buku-buku ini kita distribusikan kembali ke masyarakat yang membutuhkan sebagai embrio awal perpustakaan di wilayah mereka," kata Kepala Arpusda Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko, Selasa (11/11).
Ia mengatakan tak sedikit mahasiswa Yogyakarta yang sedang KKN di daerah mengajukan proposal permintaan buku untuk perpustakaan wilayah atau taman bacaan masyarakat (TBM).
"Semua proposal yang masuk kita usahakan untuk memberikan koleksi buku kita secara gratis, termasuk yang dikirim ke Papua," katanya.
Untuk meningkatkan koleksi Bank Buku ini, tahun 2014 ini Arpusda Kota Yogyakarta akan mendistribusikan 20 boks Bank Buku ke beberapa tempat. Setiap Boks Bank Buku bisa memuat 200 eksemplar buku. Boks Bank Buku ini akan ditaruh di beberapa tempat umum dan instansi di Kota Yogyakarta. Harapannya, penyumbang buku di Kota Yogyakarta semakin banyak.
"Boks ini akan kita tempatkan di Mall, Kantor Bank, Perguruan Tinggi, Pasar, dan Rumah Sakit," katanya. Dengan begitu kata dia, jumlah buku yang akan didistribusikan ke masyarakat secara luas semakin banyak. "Visi kita adalah meningkatkan minat baca masyarakat dimanapun dan kapanpun," katanya.