Kamis 06 Nov 2014 12:00 WIB

Unand Terapkan Sistem 'Online' untuk Pendaftaran Wisuda

Universitas Andalas
Universitas Andalas

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatra Barat, menerapkan sistem "online" atau daring dalam pendaftaran wisuda IV pada akhir November 2014.

"Penggunaan sistem online ini merupakan yang pertama kali dalam pendaftaran wisuda," kata Kepala Sub Bagian Akademik, Helmizar di Padang, Kamis.

Dia menjelaskan tujuan penggunaan sistem "online" ini untuk menghindari kecurangan dalam pemasukan data wisudawan.

Disamping itu, imbuhnya, sekaligus untuk memudahkan dalam pengumpulan data dan penentuan peringkat lulusan terbaik masing-masing fakultas.

Dalam sistem "online" ini, katanya, mahasiswa yang telah melaksanakan ujian akhir dapat mendaftar untuk wisuda dengan jadwal yang telah ditentukan.

Hal ini mengandung arti apabila jadwalnya telah terlampaui maka sistem tidak dapat menerima pendaftaran lagi, katanya. "Meskipun begitu berkas dan syarat wisuda tetap dikumpulkan secara manual," katanya.

Dia menyebutkan mahasiswa yang telah mengisi data pendaftaran "online" ini tetap menyertakan bukti cetak dalam syarat pendaftaran, bersama dengan nilai IPK, status kelulusan dan berkas wisuda yang lain.

"Kesemua syarat itu diserahkan ke bagian akademik pusat melalui fakultas masing-masing," katanya.

Dia berharap dengan adanya sistem pendaftaran wisuda "online" ini, katanya, dapat meringankan sedikit beban mahasiswa.

Sementara itu salah seorang mahasiswa Pascasarjana Unand Agus (36), mengatakan dengan adanya sistem "online" ini dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa terutama program magister.

Menurut dia banyak mahasiswa Pasca merupakan pekerja yang sibuk, dan tidak memiliki banyak waktu berlama-lama di kampus.

Dengan sistem wisuda "online" ini, katanya, pendaftaran dapat dilakukan lebih efektif dan efisien langsung dari kantor.

Selain itu, katanya, manfaat sistem pendaftaran wisuda "online" ini juga dapat memudahkan mahasiswa melakukan hubungan dengan bagian akademik. "Apabila nantinya ada verifikasi data atau pengkoreksian berkas yang keliru," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement