Rabu 29 Oct 2014 15:20 WIB

Durasi Tidur Pengaruhi Risiko Peradangan Kronis Usus

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Agung Sasongko
Jangan kurang tidur
Foto: blogspot.com
Jangan kurang tidur

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- ROLers, jika Anda selalu tidur kurang dari delapan jam sehari selama bertahun-tahun atau jangka waktu lama, maka bersiaplah menderita penyakit usus besar kronis atau kolitis ulseratif. Survei terbaru di Journal of Clinical Gastroenterology and Hepatology, jangka waktu tidur, terlalu pendek atau terlalu panjang, memiliki implikasi terhadap kesehatan yang berkaitan dengan peningkatan mortalitas secara keseluruhan, seperti jantung dan kanker.

"Temuan kami menunjukkan bahwa kolitis ulseratif berpotensi masuk ke dalam daftar ini. Kami menemukan orang yang tidur kurang dari enam jam per hari atau tidur di atas sembilan jam per hari masing-masing akan terkena penyakit ini," ujar penulis utama studi, Ashwin N Ananthakrishnan, dilansir dari Medical News Today, Rabu (27/10).

Peneliti melakukan studi prospektif dari partisipan sejak 1976 (NHS I) dan 1989 (NHS II) yang ditindaklanjuti dengan rincian kuisioner dua tahunan. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan antara durasi tidur dan risiko kolitis ulseratif.

Ananthakrishnan dan rekannya melaporkan bahwa kualitas tidur yang buruk, bahkan saat berada di tahapan remisi, menghasilkan dua kali lipat peningkatan risiko tersebut.

Para peneliti mengakui terdapat sejumlah keterbatasan studi. Pertama, populasi penelitian kebanyakan terdiri dari perawat wanita putih dan dengan demikian tidak mewakili gender dan distribusi etnis populasi umum. Durasi tidur juga dilaporkan sendiri. Namun, ukuran studi dan kualitas data membuktikan temuan ini. Selanjutnya diperlukan untuk lebih memahami mekanisme tidur yang dapat memengaruhi peradangan usus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement