Selasa 14 Oct 2014 16:00 WIB

Seluruh Fraksi Hadiri Pelantikan

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,MPR menemui Jokowi guna membahas kelancaran pelantikan.

JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan memastikan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada 20 Oktober 2014 akan dihadiri seluruh anggota fraksi dan DPD di MPR. Kepastian ini didapatkan usai rapat gabungan antara para pimpinan MPR, pimpinan fraksi di MPR, dan kelompok DPD, Senin (13/10).

"Berita penting seluruh ketua fraksi dan pimpinan MPR sepakat bulat akan hadir dan menyukseskan agenda pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen Senayan, kemarin.

Ia berharap, isu negatif soal penjegalan dan pemboikotan pelantikan Jokowi-JK tidak lagi dikembangkan. Menurutnya,  seluruh elemen politik di MPR sepakat menjaga nama baik Indonesia di mata dunia. "Kalau sudah menyangkut wajah Indonesia kami sepakat," ujar dia.

Selain itu, rapat juga merampungkan pembagian alat kelengkapan di MPR. Zulkifli mengatakan, pembagian alat kelengkapan dilakukan secara musyawarah mufakat. "Tidak melalui paket," katanya.

Selepas mendapatkan kepastian tersebut, para pimpinan MPR menyambangi presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas soal pelantikan. Zulkifli mengatakan, yang dilakukan pimpinan MPR itu agar publik melihat bahwa tidak ada upaya penjegalan pelantikan Jokowi-JK.

Selain itu, menurut dia, hal itu agar publik dan masyarakat senang melihat para pemimpinnya meskipun berkompetisi namun saling berkunjung dan mengutamakan politik kebangsaan.

Pertemuan itu dilakukan di rumah dinas gubernur, Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/10). Rombongan pimpinan MPR tiba di rumah dinas Jokowi pada pukul 15.40 WIB. Tapi, selain Zulkifli, hanya tiga wakil ketua MPR yang ikut hadir, yakni Mahyudindari Fraksi Golkar EE Mangindaan dari Fraksi Demokrat dan Oesman Sapta dari DPD. Tidak ada perwakilan MPR dari Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid dalam rombongan pimpinan MPR tersebut.

Jokowi yang ditemani Rini Soemarno dan Andi Widjajanto menyambut para politikus dari Koalis Merah Putih (KMP) tersebut di depan pintu rumahnya. Hanya berselang 10 menit setelah pimpinan MPR tiba, wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) tiba di rumah Jokowi.

Pimpinan MPR dan Jokowi akan mendiskusikan mengenai susunan acara pelantikan. Rencananya, usai dari Jokowi, pimpinan MPR akan menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan agenda yang sama.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, situasi saat ini dan menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober nanti tidak perlu dikhawatirkan. TNI sudah mengerahkan kekuatan untuk pengamanan.

"Pertama, saya tegaskan, situasi tidak ada yang dikhawatirkan, semua baik aman," ujarnya di Mabes TNI, Ahad (12/10).  Selain itu, ia menuturkan, TNI juga sudah melakukan kerjasama dengan Polri.

Sebelumnya, pihak kepolisian menyatakan, sudah menyiapkan pengamanan saat pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. Personel dari tujuh polda di wilayah Jawa dan Sumatra akan diterjunkan di Jakarta untuk memperkuat pengamanan. Pasukan yang akan dikerahkan berkisar 22 ribu orang.

Isu penjegalan terhadap pelantikan Jokowi-JK sempat mengemuka menyusul komposisi keanggotaan di parlemen yang cederung dikuasai anggota dewan dari Koalisi Merah Putih yang berseberangan dengan Jokowi pada Pilpres 2014. Selain itu, mencuat juga sejumlah usulan penundaan pelantikan Jokowi.

Salah satunya, datang dari putri Ketua Dewan Pendiri Yayasan Pendidikan Sukarno, Rachmawati Soekarnoputri. Pekan lalu, Rachmawati menyampaikan petisi ke DPR yang berisi permintaan penundaan pelantikan Jokowi.

Permintaan itu didasari tudingannya bahwa ada sejumlah kasus korupsi yang melibatkan Jokowi. Wakil ketua DPR Fadli Zon sempat menyatakan akan membahas permintaan tersebut. n c75 rep: m akbar wijaya, halimatus sa'diyah ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement