REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Dadan T Daniel, menyatakan sekitar 30 persen dari 810 sekolah dasar di daerah itu belum memiliki perpustakaan.
"Memang masih ada sekitar 30 persen yang belum ada perpustakaan, dan akan kita lengkapi secara bertahap," katanya ketika dikonfirmasi di Pandeglang, Ahad (12/10).
Pepustakaan, kata dia, merupakan salah satu penunjang penting dalam pendidikan, karena itu ke depan setiap sekolah pada semua tingkat harus memiliki fasilitas tersebut.
"Karena keterbatasan anggaran maka pembangunan perpustakaan tidak bisa dilaksanakan secara sekaligus, tapi saya yakin dalam beberapa tahun ke depan semua sekolah sudah memilikinya," ujarnya.
Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi meminta seluruh sekolah di daerah itu dilengkapi dengan perpustakaan, karena sangat penting sebagai penunjang kegiatan belajar anak agar bisa mencari referensi pelajaran yang diperlukan.
"Kalau ada perpusataan anak didik bisa mencari referensi pelajaran, jadi tidak hanya mengandalkan bahan yang diberikan oleh guru saja," katanya.
Maka, kata dia, pada setiap sekolah harus ada perpustakaan, sebagai penunjang kegiatan belajar siswa dan guru. Perpustakaan tersebut juga harus didukung dengan referensi buku yang lengkap.
"Saya harapkan koleksinya jangan hanya yang menyangkut bidang pelajaran saja, tapi juga pengetahuan lain, seperti sejarah Islam, pertanian dan lainnya," katanya.
Dikatakannya, agar perpustakaan dapat berfungsi dengan baik, maka peran pengelola atau petugas perpustakaan sekolah tidak dapat diabaikan keberadaannya.
"Peran pengelola perpustakaan sangatlah penting untuk menciptakan suasana perpustakaan yang menarik bagi pemakainya, agar menimbulkan minat baca dikalangan peserta didiknya ataupun pengajarnya" ujarnya.
Bupati juga menyatakan, perpustaan diperlukan pada setiap tingkatan sekolah, mulai dari taman kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi
Ikuti Whatsapp Channel Republika
