Sabtu 11 Oct 2014 14:05 WIB

Kursi Menteri Parpol Berkurang

Red: operator

Kecil kemungkinan kader parpol Koalisi Merah Putih bergabung ke kubu Jokowi-JK.

JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) memastikan jatah kursi menteri untuk partai politik (parpol) pendukungnya akan berkurang. Awalnya, Jokowi mengalokasikan 16 kursi menteri untuk kader parpol, tapi kini tinggal 15 kursi. "Posisinya 18 profesional, 15 partai," kata Jokowi, Jumat (10/10).

Keputusan itu diambil Jokowi setelah melakukan pertemuan tertutup dengan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) dan Kepala Staf Kantor Transisi Rini Soemarno, di rumah dinasnya di Jalan Taman Suro pati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat. Menurut Jokowi, 15 kursi menteri akan diberikan pada parpol yang bergabung dalam koalisinya.

Namun, ia enggan membocorkan alokasi kursi untuk tiap-tiap parpol. Pengurangan jatah menteri untuk parpol ini dibarengi dengan berkurangnya jumlah kementerian. Semula, Jokowi mengatakan, kabinetnya akan terdiri atas 34 kementerian. Saat ini, jumlahnya berkurang menjadi 33 kementerian dengan empat di antaranya adalah kementerian koordinator (kemenko). "Tapi, ini masih kita evaluasi terus," kata Jokowi menambahkan.

Menurut Jokowi, jumlah kementerian berkurang karena ada kementerian yang digabung. Namun, dia enggan menyebut kementerian apa yang dimaksud. Jokowi juga tidak mau membocorkan nama satu kemenko baru yang dibentuknya. "Nanti kalau sudah final saya kasih tahu,"ucapnya.

Lebih lanjut, Gubernur DKI Jakarta tersebut menjelaskan, hingga saat ini seluruh pos di kementerian sudah terisi oleh sejumlah kandidat menteri. Dia mengakui, ada satu pos yang diisi oleh lebih dari dua kandidat sehingga masih diperlukan seleksi lagi. "Pos- pos ini sudah terisi semua.

Tapi, isinya ada yang empat, lima, tiga, dua." Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) meminta publik bersabar terkait proses seleksi menteri pemerintahannya. Masih ada waktu 10 hari sebelum pelantikan untuk menunjuk nama-nama kandidat yang menjabat di kabinetnya. Ia juga tak berencana mengumumkan postur ke menterian serta nama orang-orang yang menduduki posisi itu sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, pada 20 Oktober. "Kalau diumumkan sebelum pelantikan, nanti kalian potret terus rumah menterinya," kata JK.

Dalam kementeriannya nanti, JK memastikan ada keterwakilan daerah dan komposisi laki-laki dan perempuan. JK memberikan sedikit bocoran, belum ada nama-nama calon kepala daerah yang masuk dalam bursa kandidat menteri.

Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari mengatakan, perubahan postur kementerian yang diumumkan Jokowi tidak mengalami banyak perubahan. Hanya saja penambahan satu kemenko menjadi hal yang menarik. "Selama ini kanada tiga menko, tapi sekarang ada empat.

Menurut saya, menko tambahan ini akan fokus pada kebudayaan," ujar Qodari.Qodari menjelaskan, sesuai dengan prinsip Jokowi dan PDIP yang menginginkan kabinet sesuai dengan filosofi Trisakti, penambahan yang dimungkinkan yaitu Kemenko Kebudayaan. "Trisakti ini kanbicara politik, ekonomi, dan kebudayaan. Ya kebudayaan yang coba diakomodasi."

Adapun terkait berkurangnya jatah menteri parpol, ia menilai hal tersebut berangkat dari realitas politik yang terjadi saat ini. Ia menam bahkan, pembelahan dalam konstelasi politik yang semakin jelas membuat Jokowi mengurangi jatah menteri untuk parpol. Ditambah lagi, kecil kemungkinan parpol dari Koalisi Merah Putih akan bergabung ke kubu Jokowi-JK.

rep:Halimatus Sa'diyah/Andi Mohammad Ikhbal/c83, ed:andri saubani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement