Kamis 09 Oct 2014 16:01 WIB

BI Uji Coba Penyaluran Bansos Melalui E-Money

Red: operator

JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) meresmikan uji coba penyaluran bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) melalui uang elektronik (e-money). Uji coba dilakukan di empat provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak 8 Oktober hingga 30 Oktober.

Penyaluran bansos melalui PKH dilakukan atas kerja sama BI dengan Bappenas, Kementerian Sosial, Kementerian Keuangan, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Penyalurannya dilakukan oleh PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).

Dalam uji coba, penyaluran bansos diberikan pada 1.860 keluarga sangat miskin (KSM). Bank Mandiri melayani 1.343 KSM yang terdiri dari 82 KSM di Koja (Jakarta Utara), 89 KSM di Alak  (Kupang), dan 1.172 KSM di Dukupuntang dan Astanajapura (Cirebon). Sementara, BRI melayani 517 KSM yang terdiri dari 100 KSM di Cilincing (Jakarta Utara) dan 417 KSM di Beji  (Pasuruan).

Deputi Gubernur BI Ronald Waas mengatakan, pembayaran bansos tidak lagi dibayarkan secara tunai, tetapi melalui uang elektronik yang dapat diambil di agen LKD. "Ini meningkatkan  efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan," ujarnya, di Jakarta, Rabu (8/10).

Program ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi penerima bantuan untuk mengakses sektor keuangan formal. Program ini juga meningkatkan penetrasi penggunaan alat pembayaran nontunai dalam Gerakan Nasional Nontunai (GNNT). Hasil survei neraca rumah tangga yang dilakukan BI pada 2012 menunjukkan hanya 48 persen dari total rumah tangga di Indonesia yang memiliki tabungan di bank, lembaga keuangan nonbank, dan nonlembaga keuangan.

Direktur Micro and Retail Banking Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, penerima akan langsung mendapatkan dana bantuan yang ditransfer oleh bank ke nomor ponsel penerima.

"Penerima dana bantuan akan mendapat informasi melalui SMS jika bantuan sudah ditransfer atau mengecek langsung melalui menu mandiri e-cash di handphone. Setelah itu, penerima dapat melakukan transaksi penarikan tunai di Agen Layanan Keuangan Digital (LKD) Bank Mandiri,” paparnya.

Skema penyaluran dana bansos melalui agen LKD diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan layanan perbankan nontunai. Konsep LKD merupakan kegiatan layanan jasa sistem pembayaran dan keuangan yang bekerja sama dengan pihak ketiga, dengan memanfaatkan teknologi mobile based maupun web based.

Agen LKD diyakini dapat membantu masyarakat yang belum pernah berhubungan dengan bank (unbanked segment). Agen LKD dapat melayani transaksi-transaksi perbankan, seperti  pembukaan rekening uang elektronik, setor tunai, dan tarik tunai. Sementara untuk transaksi nontunai, seperti transfer uang ke nomor ponsel, beli pulsa ponsel, atau token listrik dapat dilakukan oleh pemilik rekening melalui ponsel. rep:satya festiani  ed: nidia zuraya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement