Rabu 08 Oct 2014 23:24 WIB

Ini Penyebab Anak Lebih Rentan Alami Dehidrasi

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Air minum
Foto: .
Air minum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Indonesian Hydration Working Group Dr. dr. Saptawati Bardosono mengatakan, air merupakan  zat yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak karena 70% tubuh kita terdiri atas air. Sayangnya, banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahui kebutuhan air minum per hari, baik pada orang dewasa maupun pada anak (0-18 tahun).

Padahal, ujar Saptawati,  anak sangat rentan mengalami dehidrasi karena persentase kandungan air tubuh dan luas permukaan tubuh anak dan orang dewasa berbeda. "Mekanisme haus anak belum terbentuk secara sempurna,"ujarnya, Rabu, (8/10).

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,  kata Saptawati, bekerjasama dengan PT. Tirta Investama melalui Indonesian Hydration Working Group (IHWG) menyosialisasikan Urinary Color Chart (UCC) for Kids. Ini  salah satu cara deteksi tingkat hidrasi anak melalui warna urin yang sifatnya mudah dan praktis.

Cara mengetahui tingkat hidrasi pada anak dengan UCC for Kids,  ujar Saptawati, sangat mudah. Orang tua  hanya perlu menampung urin anak dalam wadah bening saat berkemih.

"Perhatikan warna urin dalam wadah di bawah cahaya matahari atau lampu neon putih dan bandingkan dengan tabel warna UCC Kids.Warna pada UCC for Kids dapat menunjukkan apakah anak terhidrasi dengan baik, kurang terhidrasi, atau mengalami dehidrasi," kata Saptawati.

Menurut Saptawati, UCC for Kids adalah salah satu bentuk dari komitmen IHWG untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan cairan dan status hidrasi bagi kesehatan dan kehidupan manusia. Pada tahun ini, salah satu fokus IHWG adalah untuk meningkatkan tingkat hidrasi pada anak Indonesia. Melalui sosialisasi UCC for Kids.

IHWG, ujar Saptawati, berharap dapat meningkatkan status hidrasi anak Indonesia menjadi lebih sehat. “IHWG juga memfasilitasi penyusunan Buku Konsensus Kecukupan Asupan Cairan pada Anak yang dibuat oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),"ujarnya.

Selain itu, terang Saptawati, pihaknya juga melakukan berbagai penelitian dan diskusi ilmiah agar semakin banyak orang tua yang menyadari betapa pentingnya anak terhidrasi dengan baik. "Orangtua juga perlu tahu bahwa kebutuhan minum air pada orang dewasa dan anak berbeda,” terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement