Kamis 02 Oct 2014 12:00 WIB

BPRS HIK Pertahankan Prestasi Kinerja Keuangan

Red:

JAKARTA — Untuk kali kedua, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Harta Insan Karimah (HIK) meraih predikat sangat bagus dalam ajang "Infobank Syariah Finance Award 2014" yang digelar di Jakarta,  Selasa (30/9). Tahun lalu, BPRS HIK juga memperoleh predikat yang sama.

Direktur Utama Infobank Benny Handhoni menilai, pencapaian BPRS HIK yang memperoleh predikat sangat bagus ini menjadi bukti nyata bahwa HIK menjadi BPRS yang sangat sehat dari sisi penilaian keuangan.

"Bahkan dari 163 BPRS di Indonesia, HIK masuk kategori BPRS dengan predikat sangat bagus kategori BPRS yang beraset di atas Rp 50 miliar," katanya di Jakarta, Selasa (30/9).

Adapun kriteria penilaian Rating BPRS versi Infobank 2014 ini didasarkan atas kinerja tahun 2012 dan 2013. Ada lima kriteria penilaian utama yang terbagi dalam tujuh rasio keuangan dan empat pertumbuhan. Indikator tersebut, antara lain, rasio permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, efisiensi, pertumbuhan dana, pembiayaan, modal, dan laba.  Kali ini Infobank Award diikuti  99 lembaga keuangan dan nonbank syariah.

Menurut Direktur Utama BPRS HIK Alfi Wijaya, penghargaan yang diberikan Infobank tahun ini merupakan buah kerja keras semua karyawan, pengurus, dan pemegang saham HIK. "Ini juga bukti bahwa HIK tetap dipercaya menjadi BPRS yang unggul dan tepercaya sesuai visinya," ujarnya.

Apresiasi ini, ia mengungkapkan, merupakan bentuk komitmen BPRS HIK untuk memberikan yang terbaik dan berdampak luas kepada masyarakat. Karena, tidak banyak masyarakat yang bisa mengakses keberadaan BPRS. Namun, dengan adanya penghargaan ini masyarakat dapat semakin mengenal BPRS HIK. "Penghargaan ini memberikan kekuatan posisi merek tersendiri. Sehingga, diharapkan dengan begitu akses ke BPRS akan semakin mudah," katanya.

Hingga Agustus 2014, aset BPRS HIK per 31 Agustus 2014 sebesar Rp 391,6 miliar atau meningkat 20 persen pada bulan yang sama tahun 2013 sebesar Rp 326 miliar. Pembiayaan HIK menyentuh angka Rp 340,8 miliar dan dana pihak ketiga (DPK) Rp 323,8 miliar.

Komisioner OJK Mulya E Siregar yang menghadiri acara penganugerahan menyebutkan bahwa di Indonesia saat ini ada 12 bank umum syariah (BUS), 21 unit usaha syariah (UUS), dan 163 BPRS. Pertumbuhan bank syariah di Indonesia rata-rata 36 persen.

"Ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah mulai mengenal perbankan syariah meski asetnya saat ini belum sampai lima persen," ujarnya.  rep:rr laeny sulistyawati ed: irwan kelana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement