Rabu 01 Oct 2014 16:00 WIB
Konsultasi Kurban

Berkurban tanpa Menyaksikannya

Red:

Assalamualaikum wr.wb.

Banyak ajakan penyelenggaraan kurban di luar daerah pekurbannya, bahkan sampai jauh ke luar negeri. Akibatnya, pekurban tidak akan menyaksikan "penyembelihan" hewan yang dikurbankannya. Benarkah ajaran kurban itu esensinya ada pada "penyembelihan" sehingga tanpa menyaksikannya, menjadi tidak afdal? Terima kasih Ustaz.

Abdur Rasyid, Bogor

Waalaikumussalam wr.wb.

Memaknai kurban dengan mengedepankan "penyembelihan" tidak sepenuhnya demikian. Sebuah hukum diberikan tentu dengan dimensi kemaslahatan yang luas. Keafdalan menyaksikan penyembelihan dengan teknologi bisa digantikan dengan foto dan video sebagai bagian report. Sementara distribusi yang sampai ke tangan mereka yang tingkat kebutuhannya akan daging lebih tinggi, tentu lebih baik. Meskipun berkurban itu sunah, memberi makan mereka yang kelaparan dan tanpa bantuan pangan membahayakan jiwa mereka yang kelaparan, bisa dihukumi wajib kifayah. Sebelum ada Muslim lain menyelamatkan mereka yang teraniaya dan terlunta, Muslim sedunia terbebani berkewajiban menolongnya.

Dengan demikian, menunaikan kurban di wilayah yang krisis pangan menjadi sangat utama. Insya Allah kurban Anda—meskipun tidak Anda saksikan langsung penyembelihannya karena dipotong di tempat yang mengalami krisis pangan—Allah terima amalnya. Wallahu a’lam bish shawwab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement