Sabtu 27 Sep 2014 16:40 WIB

Pelarangan Jilbab di Tengah 'Sinar Keragaman Asian Games'

Rep: C61/ Red: Didi Purwadi
Tim basket putri Qatar mundur dari pertandingan pertama di Asian Games melawan Mongolia, Rabu (24/9) karena sejumlah pemainnya diminta melepaskan jilbab.
Foto: Kim Kyung-min/Reuters
Tim basket putri Qatar mundur dari pertandingan pertama di Asian Games melawan Mongolia, Rabu (24/9) karena sejumlah pemainnya diminta melepaskan jilbab.

Oleh: Ali Mansur

Wartawan Olahraga Republika Online

INCHEON -- 'Diversity Shines Here'. Moto Asian Games XVII tersebut sangat menjunjung tinggi keragaman yang terdapat di belahan Asia. Ras, suku dan agama yang ada di benua Asia menjadi hal yang penting untuk dijaga dan dihormati. Kemudian didakwahkan oleh Korea Selatan sebagai tuan rumah Asian Games 2014.

Moto terkadang tak selaras realitas. 'Diversity Shines Here' yang dikumandangkan Negeri Ginseng tersebut perlu dipertanyakan kembali. Pasca kontingen basket asal Qatar dilarang bertanding hanya karena mereka ingin tetap berjilbab saat bertanding.

Peristiwa pelarangan jilbab itu terjadi ketika tim basket putri Qatar akan melakoni pertandingan perdananya melawan Mongolia di Hwaseong Sports, Incheon, Korea Selatan.

Ofisial pertandingan meminta para pebasket Qatar untuk melepaskan Jilbabnya. Para pemain menolak dan lebih memilih mengundurkan diri dari babak kualifikasi Asian Games 2014 pada Rabu (24/9).

Padahal, jilbab adalah bagian dari keragaman agama yang ada di benua Asia. Sesuatu yang semestinya dihormati. Dengan dalil demi keamanan yang belum jelas kebenarannya, penyelenggara pertandingan menodai moto Asian Games XVII itu.

Kepala komite olahraga perempuan Qatar, Al Mana, mengatakan aturan International Basketball Federation (FIBA) terkait jilbab berlawanan dengan prinsip Asian Games yang mentoleransi keberagaman. Sedangkan, sebagian besar atlet dari pasukan Qatar itu memakai jilbab.

“FIBA tidak membiarkan pemain kami bermain dengan jilbab. Jadi, kami harus menarik diri dari turnamen," ujar Al Mana dikutip dari Dailymail.

Peristiwa pelarangan memakai jilbab saat bertanding adalah bentuk perlawanan terhadap Komite Olimpiade Internasional (IOC). Sebab IOC sendiri mendukung negara dari budaya yang berbeda agar dapat bersatu.

Begitu juga OCA (Komite Olimiade Asia) yang mendorong pihaknya untuk berpartisipasi di Asian Games. Al Mana berharap apa yang terjadi hari ini dapat mengubah aturan FIBA secepatnya.

Pebasket putri Qatar, Amal Mohamed A Mohamed, mengatakan sebelum datang ke perhelatan akbar tersebut, pihaknya diperbolehkan bertanding mengenakan jilbab oleh panitia. Namun, jelang pertandingan berlangsung, panitia melarang dirinya beserta timnya bertanding memakai jilbab.

“Kami sudah putuskan bahwa kami tidak akan menghadiri satu pertandingan pun di Asian Games 2014, kecuali panitia penyelenggara mengizinkan kami menggunakan jilbab. Karena, kami tidak bisa melepasnya demi agama kami,” kata Amal.

Sementara seorang juru bicara dari komite Asian Games 2014 (IAGOC) mengaku melarang pebasket Qatar untuk melepas jilbab jika ingin bertanding. Namun, para pemain Qatar menolak melepas Jilbab. Justru mereka lebih memilih mengundurkan diri dari turnamen.

“Berdasarkan regulasi yang dikeluarkan FIBA, terdapat beberapa barang yang dilarang untuk digunakan dalam lapangan seperti tutup kepala, aksesoris rambut, dan perhiasan,” kata juru bicara IAGOC tersebut.

Pelarangan tersebut bertentangan dengan hasil pertemuan dewan FIBA di Spanyol. Saat itu Erick Thohir terpilih sebagai anggota Central Board FIBA pada FIBA Central Board Meeting yang pertama di Madrid, Spanyol, 13 September lalu. Bos Mahaka Grup ini lega karena dalam pertemuan ini dihasilkan keputusan terkait dibolehkannya pemakaian hijab bagi pebasket muslimah.

FIBA menggunakan istilah head gear (hijab, kippah, turban, dan sebagainya) sebagai penutup kepala yang digunakan pebasket. Bila muslimah menggunakan hijab, pria penganut Sikh menggunakan sorban yang merupakan aturan dari agama masing-masing.

Jadi, semoga saja tidak ada alasan lagi untuk melarang atlet muslimah mengenakan jilbab dalam sebuah pertandingan. Amin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement