Selasa 23 Sep 2014 21:42 WIB

Iklan Rokok Kreatif Goda Perokok Muda

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
Kampanye antirokok.
Foto: Yasin Habibi/Republika
Kampanye antirokok.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh mensinyalir, iklan rokok kreatif menyasar anak-anak muda Indonesia menjadi kader perokok untuk melanggengkan kekayaan mereka.

"Kami menolak segala hal yang dapat diakses anak yang mendorong untuk mencoba rokok. Salah satu hal yang mendorong anak mencoba rokok adalah iklan yang sekarang ini dibuat sedemikian kreatif," kata Asrorun Niam Sholeh, Selasa (23/9).

Niam mengatakan, jumlah perokok pemula di Indonesia saat ini sudah semakin meningkat. Pada 2001, persentase anak usia lima tahun hingga sembilan tahun yang merokok hanya 0,4 persen. Pada 2004, persentasenya meningkat 700 persen menjadi 2,8 persen.

Sementara itu, usia awal merokok didominasi usia 15 tahun hingga 19 tahun. Pada 1995, persentasenya 54,5 persen. Meningkat menjadi 58,9 persen pada 2001 dan 63,7 persen pada 2004.

"Rata-rata anak mulai merokok pada usia 14 tahun. Mudahnya akses mendapatkan rokok, paparan iklan dan lingkungan membuat anak untuk mencoba-coba rokok," tuturnya.

Karena itu, Niam menyatakan KPAI menolak segala bentuk iklan rokok sebab dapat berakibat mendorong anak-anak merasa hebat bila mengonsumsi asap beracun.

"Memastikan para perokok tetap ada merupakan tujuan industri rokok karena mereka merupakan pasar bagi produknya. Karena itu, industri pasti berusaha agar anak-anak muda mulai merokok," kata Niam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement