Senin 22 Sep 2014 13:00 WIB

Liga Primer Paling Luber

Red:

Oleh: Rahmat Hadi Sucipto (wartawan Republika) -- Ingar-bingar bursa transfer pemain di kompetisi Eropa akhirnya selesai juga. Senin (1/9) lalu, secara resmi tak ada lagi peluang bagi tim manapun di Benua Biru ini untuk menjual atau membeli pemain. Paling-paling hanya mengintip dan mengamati sambil menunggu jendela transfer dibuka kembali.

Ada yang gembira dengan bursa transfer musim panas tersebut, tetapi tak sedikit yang kecewa karena gagal menjemput pemain incaran. Beberapa tim sudah merasakan kontribusi pemain baru yang benar-benar memberikan efek positif. Namun, tim-tim lain masih harus bersabar karena pemain-pemain baru tersebut belum menyatu dengan roh tim anyar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:peter powel/EpA

Seperti diperkirakan oleh banyak analis, Liga Primer Inggris ternyata menjadi kompetisi yang paling agresif dalam memburu para pemain baru. Dana yang dikeluarkan oleh 20 klub di liga ini dalam daftar belanja pemain lebih dari 835 juta poundsterling (setara dengan 1,311 miliar dolar AS). Tentu, angka ini memecahkan rekor bursa transfer Liga Primer Inggris sebelumnya yang hanya menembus 1,0 miliar dolar AS pada 12 bulan lalu.

Dengan angka yang mencapai 1,311 miliar dolar AS tersebut, Liga Primer Inggris benar-benar menjadi raksasa dalam bursa musim panas. Mengapa? Karena, gabungan dari empat kompetisi Eropa lainnya, yaitu La Liga Spanyol, Serie A Italia, Bundesliga Jerman, dan Ligue 1 Prancis, hanya menyentuh angka kotor 1,625 miliar dolar AS.

Spanyol yang sering membeli pemain dengan harga fantastis ternyata hanya ada di peringkat kedua pada jendela transfer kali ini. La Liga Spanyol membuntuti pengeluaran belanja pemain awal musim ini dengan Real Madrid dan Barcelona sebagai motor utamanya. Menurut analisis Forbes, total pengeluaran kotor dari Liga Spanyol hanya 425 juta poundsterling (667 juta dolar AS). Barcelona diperkirakan menghabiskan dana segar sebanyak 200 juta dolar AS, sementara rival kuatnya, Real Madrid, hanya 175 juta dolar AS.

Bagaimana dengan Liga Serie A Italia? Liga dari Negeri Pizza ini tak lagi bergelimang uang. Memang pada 20 tahun lalu, Liga Serie A menjadi pemborong pemain terbesar dibandingkan liga-liga di Eropa lainnya. Namun, pada bursa musim panas 2014-15 ini Serie A di bawah Liga Primer Inggris dan La Liga Spanyol dengan total pengeluaran 260 juta poundsterling (408 juta dolar AS).

Bundesliga Jerman dan Ligue 1 Prancis berada pada peringkat berikutnya. Masing-masing menghabiskan uang 250 juta poundsterling (393 juta dolar AS) dan 100 juta poundsterling (157 juta dolar AS).

Mengapa Liga Primer Inggris selalu paling royal dalam berbelanja pemain pada musim-musim terakhir ini? Jawabannya ternyata sederhana. Hak siar televisi menciptakan keran besar bisnis hingga uang miliaran dolar bisa mengalir ke banyak klub.

Sudah beberapa tahun ini pendapatan yang besar dari hak siar televisi dianggap sebagai pemicu Liga Primer Inggris mampu mengalokasikan anggaran belanja pemain paling besar ketimbang liga-liga lainnya. Liga Primer terakhir kali menandatangani kontrak hak siar televisi tahun lalu bernilai 3,018 miliar dolar AS. Kontrak tiga tahun yang sudah berjalan satu musim berasal dari Sky dan BT tersebut naik 70 persen dibandingkan nilai kontrak sebelumnya.

Berdasarkan analisis lembaga keuangan Deloitte, pergelaran Piala Dunia 2014 di Brasil turut mendongkrak nilai belanja pemain musim ini, khususnya bagi klub-klub Liga Primer Inggris. Nilai transfer musim panas ini sangat fantastis karena gabungan dua jendela bursa transfer pemain musim sebelumnya hanya menembus 630 juta poundsterling.

"Ada beberapa faktor yang memengaruhi belanja musim panas ini, termasuk penampilan impresif dari para pesepak bola saat berlaga di Piala Dunia 2014," ungkap Dan Jones, mitra di Deloitte's Sport Business Group. "Bagaimanapun, pendorong utama melonjaknya nilai belanja pemain adalah kenaikan pendapatan karena tingginya nilai kontrak hak siar televisi. Pendapatan dari televisi ini diinvestasikan untuk berbelanja pemain."

Musim lalu rata-rata klub di Liga Inggris menerima bagian dari hak siar televisi lebih dari 25 juta poundsterling. Klub papan bawah saja mampu mengoleksi kekayaan yang lumayan karena pembagian yang terbilang adil di Liga Primer.

Sebagai contoh, tim gurem Cardiff City yang mengakhiri kompetisi 2013-14 pada urutan terbawah, menerima pendapatan 62,1 juta poundsterling dari kompetisi Liga Primer Inggris dan hak siar televisi, lebih besar ketimbang yang diterima Manchester United sebanyak 60,8 juta poundsterling saat menjadi juara pada musim 2012-13. Tentu, musim lalu empat tim teratas menerima pendapatan yang menggiurkan, antara 90 juta dan 100 juta poundsterling.

Analisis Deloitte juga menunjukkan, klub-klub yang terlibat di Liga Champions menyumbang belanja pemain terbesar, mencapai 40 persen (342 juta poundsterling) dari total belanja. Lalu, belanja sebesar 530 juta dolar AS mengalir ke klub-klub di luar negeri. Tahun lalu, dana segar yang berpindah tangan ke negara lain hanya 490 juta poundsterling. Namun, secara proporsi dana yang mengalir ke luar negeri menurun dari 78 persen pada tahun lalu menjadi 63 persen pada tahun ini.

Lalu, siapa yang paling boros dalam belanja pemain musim panas ini di Liga Primer Inggris? Manchester United (MU) menjadi klub yang paling royal dalam berbelanja pemain dengan total anggaran yang sudah dihabiskan mencapai 153,1 juta pound. Dana sebanyak itu di antaranya untuk memboyong Angel di Maria (dari Real Madrid, nilai 59,7 juta pound), Luke Shaw (Southampton, 31 juta pound), Ander Herrera (Athletic Bilbao, 28,8 juta pound), Marcos Rojo (Sporting Lisbon, 16 juta pound), Vanja Milinkovic (FK Vojvodina), dan Radamel Falcao (Monaco).

Pengamat menilai MU menghabiskan banyak dana untuk mengambil pemain-pemain baru demi meningkatkan performa tim yang sempat terseok-seok pada musim lalu. Kinerja buruk tersebut terjadi hingga akhir kompetisi. Setan Merah hanya finis pada urutan ketujuh dan gagal berkompetisi di level Eropa, baik di Liga Champions maupun di Liga Europa.

Liverpool menempati posisi kedua dalam pengeluaran belanja pemain. Total yang sudah dihabiskan untuk memboyong Mario Balotelli dan kawan-kawan ke Anfield menembus 116,8 juta pound. Chelsea kali ini hanya berada pada urutan ketiga dalam menghabiskan uang terbesar untuk belanja pemain, total mencapai 87,7 juta pound. Arsenal juga cukup agresif karena berada pada daftar kelima dengan total uang yang sudah dibelanjakan untuk memboyong pemain-pemain baru mencapai 78,2 juta pound.

Yang mengejutkan tentu tim lemah Southampton yang berani menghabiskan dana hingga 57,8 juta pound untuk belanja musim panas lalu. Tim yang bermarkas di St Mary's Stadium ini berhasil membawa Shane Long dari Hull City dengan nilai transfer 12 juta pound, terbesar dibandingkan pemain lainnya yang diboyong the Saints. Tim yang dimanajeri Ronald Koeman ini juga membeli pemain lain, di antaranya Dusan Tadic (dari FC Twente, 10,9 juta pound), Graziano Pelle (Feyenoord, 8,0 juta pound), Fraser Forster (Celtic, 10 juta pound), Florin Gardos (Steaua, 4,0 juta pound), dan Sadio Mane (RB Salzburg, 11,8 juta pound).

Southampton bahkan satu dari tiga klub yang berhasil meraih surplus dalam jual beli pemain. Dengan belanja yang dikeluarkan sebanyak 57,9 juta pound, sedangkan klub menerima uang transfer 88,6 juta pound, maka klub yang berdiri pada 21 November 1885 ini meraih surplus 30,7 juta pound.

Dari mana Southampton bisa surplus? Klub ini meraih pendapatan besar dari penjualan Luke Shaw ke Manchester United karena nilainya mencapai 27 juta pound pada 27 Juni lalu. Penjualan Adam Lallana ke Liverpool juga mantap karena laku 25 juta pound pada 1 Juli silam. Liverpool juga berandil menambah pundi-pundi klub yang dimiliki oleh Katharina Liebherr ini berkat membeli Dejan Lovren dengan harga 20 juta pound. Penjualan Calum Chambers ke Arsenal juga cukup menggiurkan, menembus 16 juta pound.

Pada bursa musim panas kali ini, pemain asal Argentina Angel Di Maria menjadi pemain termahal yang ditransfer dari Real Madrid ke Manchester United seharga 59,7 juta pound.

Alexis Sanchez yang dibeli Arsenal dari Barcelona dengan harga 35 juta pound berada di bawah Di Maria.

Pemain termahal berikutnya adalah Diego Costa milik klub Chelsea yang diboyong dari Atletico Madrid dengan harga 32 juta pound. Pemain termahal berikutnya berturut-turut adalah Eliaquim Mangala (FC Porto-Manchester City, 32 juta pound), Cesc Fabregas (Barcelona-Chelsea, 30 juta pound), Ander Herrera (Athletic Bilbao-Manchester United, 29 juta pound), Romelu Lukaku (Chelsea-Everton, 28 juta pound), Luke Shaw (Southampton-Manchester United, 27 juta pound), Adam Lallana (Southampton-Liverpool, 25 juta pound), Dejan Lovren (Southampton-Liverpool, 20 juta pound), serta Lazar Markovic (Benfica-Liverpool, 20 juta pound).

Mereka jelas akan meramaikan laga superketat di kancah domestik maupun regional. Kompetisi domestik baru menapaki laga awal, sementara di tingkat Eropa, Liga Champions baru pada tahap penyisihan grup. Pasti laga musim ini akan lebih seru lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement