Kamis 18 Sep 2014 14:00 WIB

Klaten Siaga Darurat Kekeringan Perdana

Red:

KLATEN -- Kekeringan yang terjadi akibat kemarau tahun ini menyambangi Kabupaten Klaten. Untuk pertama kalinya, Pemerintah Kabupaten Pemkab Klaten melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat memberlakukan status Siaga Darurat Kekeringan.

BPBD Kabupaten Klaten mulai Selasa (16/9) memberlakukan status Siaga Darurat Kekeringan menyusul makin sulitnya air bersih di beberapa wilayah. ''Surat penetapan darurat kekeringan sudah ditandatangi bupati Klaten,'' kata Sriwinoto, Kepala BPBD Kabupaten Klaten, Rabu (17/9).

Menurut Sriwinoto, status darurat kekeringan ini terjadi lantaran imbas musim kemarau tahun ini lebih luas dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2013 terdapat 28 desa yang mengalami krisis air bersih. Sedang, tahun ini meningkat menjadi 34 desa. Desa-desa itu berada di wilayah Kecamatan Kemalang, Jatinom, Manisrenggo, Karangnongko, Tulung, dan Kecamatan Cawas.

Sri Winoto menambahkan, dengan status siaga darurat kekeringan itu maka BPBD Klaten bisa mengambil tindakan lebih luas. Juga, rutinitas men-dropping air bersih kepada warga dan berbagai kegiatan lain.

Setelah menaikkan status siaga darurat ini, BPBD tidak hanya melakukan pendistribusi air. Tapi, juga melakukan perbaikan sumur maupun pipanisasi berguntung prioritasnya yang ada di lapangan. 

Bencana kekeringan melanda hampir semua daerah. BPBD Jawa Tengah menyatakan, sejumlah daerah sudah mengalami kekeringan. Menurut Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Darurat BPBD Jateng Gembong Purwanto Nugroho, sejumlah daerah telah menerima laporan terjadi bencana kekeringan dan meminta dropping air bersih.

Tercatat, 13 daerah yang mengalami bencana kekeringan mengajukan permintaan dropping air bersih. Menurut dia, 13 daerah itu meliputi Klaten, Wonogiri, Magelang, Pati, Jepara, Demak, Kebumen, Temanggung, Blora, Grobogan, Boyolali, Kendal, dan Brebes. BPBD Jateng, lanjut Gembong, belum bisa memenuhi semua permintaan dropping air bersih di 13 daerah tersebut karena keterbatasan armada.

''Kami baru dapat memenuhi dropping air bersih di Demak, Temanggung, Kabupeten Mageleng, dan Jepara,'' katanya. Daerah yang mengalami kekeringan itu tidak merata terjadi di seluruh wilayah. Tapi, hanya berada di titik tertentu.

Untuk itu, sebelum dikirim air bersih, tim BPBD Jateng melakukan survei memastikan daerah tersebut benar membutuhkan bantuan air bersih. Bantuan air bersih kepada daerah yang mengalami kekeringan hanya diperuntukkan keperluan rumah tangga, mandi, dan mencuci. rep:ady setyoko ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement