Kamis 18 Sep 2014 12:00 WIB

Sabtu Ini, Arkeolog Teliti Gunung Padang

Red:

BANDUNG –– Tim arkeolog mulai akan meneliti Situs Gunung Padang pada Sabtu (20/9). Arkeolog tersebut, berasal dari tim nasional peneliti bentukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kedatangan tim arkeolog tersebut, diyakini akan menguak misteri situs yang di prediksi akan mengangkat kebesaran peradaban bangsa Indonesia. "Tanggal 20 (September) akan datang tim arkeolog dari pusat," ujar Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, di Gedung Sate, Bandung.

Menurut Deddy, kehadiran tim arkeolog tersebut sangat penting agar penelitian bisa berjalan sebaik mungkin. Sebab, dalam penelitian seperti ini banyak menimbulkan friksi di antara satu sama lainnya. Namun, Deddy yakin kehadiran arkeolog mampu menyuguhkan penelitian yang obyektif. Kata dia, penelitian seperti ini banyak sekali friksinya. "Bahkan sampai berujung pada pembunuhan," katanya. Saat ditanya tentang ke hadiran TNI di Gunung Padang, Deddy mengaku, memang melibatkan TNI dalam pengamanan penelitian tersebut.

Ini dilakukan, untuk men jaga keamanan peneliti dan kawasan situs itu sendiri. Apalagi, saat ini, muncul berbagai opini terkait penelitian Situs Gunung Padang, baik oleh pihak yang setuju maupun yang menentang. "Kehadiran mereka lebih ke konstruksi, jangan sampai ada kerusakan. Juga untuk pengamanan, jangan sampai ada yang merusak suasana, seperti dulu ada pemukulan," katanya.

Deddy pun menyambut baik kehadiran TNI dalam proses eskavasi Gunung Padang. Menurutnya, keberadaan TNI akan membantu proses eskavasi, pengamanan, hingga sosialisasi terhadap masyara kat di sekitar lokasi situs.

Deddy berharap, dengan kehadiran TNI, tidak akan terjadi lagi insiden antara masyarakat dengan tim peneliti Gunung Padang. Agar TNI, bisa membantu agar konstruksi tidak roboh saat eskavasi. ''Kemudian bagaimana sosialisasinya kepada masyarakat, jangan sampai terjadi insiden kayak dulu," katanya.

Sementara itu, tim nasional peneliti Gunung Padang menyatakan, artefak berbentuk koin logam terbuat dari perunggu dengan diameter 1,7 sentimeter yang ditemukan di situs di Cianjur digunakan sebagai status sosial dan kepentingan ritual pada zaman sebelum masehi.

Wakil Ketua Timnas Peneliti Situs Megalit Gunung Padang Ali Akbar, di Cianjur, seperti dikutip Antara, mengatakan, beberapa artefak yang ditemukan sebelumnya, seperti mata tobak, trak logam, tongkat, gerabah, dan lainnya, rata-rata sudah ada sejak 5.200 SM ditemukan pada kedalam an 2-3 meter.

Artefak yang terakhir ditemukan Senin sore (15/9), di kedalaman 11 meter saat proses pengeboran di teras 5. Pihaknya belum bisa memastikan usia koin logam itu. Namun artefak lainnya diperkirakan sudah ada sejak 5.200 SM di kedalaman 2-3 meter, se dangkan koin logam diperkirakan lebih tua.  rep:arie lukihardianti ed: agus yulianto

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement