Selasa 16 Sep 2014 17:00 WIB
inspirasi

Deka Amalia, Suntikan Semangat untuk Penulis Baru

Red:

Tahun 2011, Deka Amalia membaca hasil survei mengenai minat membaca dan menulis orang Indonesia. Mayoritas warga ternyata minim antusiasmenya terhadap dunia sastra, baik untuk membaca, membeli, atau menulis buku. "Padahal, banyak membaca akan membuat seseorang bisa memiliki minat menulis," ungkap perempuan yang memang hobi membaca dan menulis sejak duduk di bangku sekolah dasar ini.

Deka merasa perlu berbuat demi mengubah kondisi tersebut. Perempuan bernama asli Dewi Kurniawati ini memulai gerakan perubahan dari lingkungan terdekatnya. "Ketika meluangkan waktu berkumpul, ibu-ibu sebaiknya tidak cuma mengobrol, tetapi harus membuat pertemuannya berisi dengan melakukan kegiatan kreatif dan produktif," ujar Deka.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/Rakhmawaty La'lang

Deka Amalia

Ide Deka bersambut anggukan dari teman-temannya. Deka lantas membuat grup Facebook Women Script & Co sebagai wadah berhimpun anggota Women Script Community. Komunitas ini beranggotakan perempuan yang gemar menulis dan membutuhkan wadah untuk menyalurkan ide menulisnya.

Women Script Community tak hanya beranggotakan penulis atau calon penulis profesional. Banyak juga yang memiliki pekerjaan lain, namun ingin mengisi waktu luang dengan menulis. "Anggota komunitas kami ada yang mahasiswi, dokter, dosen, maupun ibu rumah tangga," kata Deka yang kerap menulis cerita pendek di sejumlah surat kabar ini.

Bergabung dengan Women Script Community, perempuan yang hobi menulis berada di atmosfer yang tepat untuk menjaga semangat menulisnya. Mereka jadi lebih giat menggali bakatnya dan makin produktif. Begitu melihat potensinya membesar, beberapa anggota komunitas memutuskan untuk melepas pekerjaannya dan memilih fokus menjadi penulis. "Ada yang sebelumnya berprofesi sebagai guru lalu menjadi penulis yang karyanya yang bisa dibaca banyak orang."

Di grup Facebook Women Script & Co, anggota dapat mengikuti pelatihan menulis. Anggota yang bekerja sebagai editor penerbitan dan penulis tak pelit untuk berbagi ilmu. Pelatihan yang diberikan beragam materinya. Salah satunya berupa teknik dasar menulis yang mengajarkan cara membuat tema, menetapkan judul cerita, hingga memilih diksi.

Setiap hari ada kegiatan yang berbeda di grup Facebook Women Script Community. Ilmu yang dibagikan membuat anggotanya antusias menyimak dan menyulut semangat mereka untuk menggali potensi menulisnya. Mereka berinteraksi secara online, baik lewat postingan maupun chatting. "Tanya jawab dan diskusi dilakukan di kolom komentar dan admin berusaha merespons dengan cepat," ujar Deka.

Women Script Community pun kerap menggelar kelas kecil untuk melatih keterampilan menulis. Kegiatan tersebut biasanya diadakan satu atau dua bulan sekali. Anggota yang ahli dalam bidang kepenulisan didapuk sebagai pembicara.

Kegiatan offline Women Script Community mendapat dukungan dari banyak pihak. Contohnya, ada saja pengelola gedung atau aula yang menyediakan tempat tanpa memungut bayaran. "Alhamdulillah, program kami bisa berjalan tanpa harus mencari-cari sponsor," ucap perempuan kelahiran 1 Juni 1966 ini.

Antusiasme masyarakat terhadap pelatihan menulis menginspirasi Deka untuk membentuk Writing Training Centre. Membawa bendera lembaga pelatihan menulis tersebut, Deka memberikan pengajaran rutin bagi para penulis pemula. Pengajarnya adalah anggota komunitas yang berprofesi penulis atau editor. Meski bayaran tidak seberapa, mereka melakukannya dengan senang hati. Komunitas juga sengaja tidak memiliki base camp agar setiap acara pelatihan bisa dibuat di pusat kota sehingga mereka yang berdomisili di pinggiran Jakarta bisa datang dengan akses transportasi yang relatif lebih mudah.

Untuk menjadi peserta pelatihan, peminat cukup menjadi bagian dari grup dengan memberikan "like" di akun grup Facebook Women Script Community. Aktivitas online ini memudahkan para peserta untuk berinteraksi. Mereka juga menjadi akrab satu sama lain dan saling menyemangati.

Bermarkas di dunia maya, Woman Script Community bisa menjangkau peminat di manapun mereka berada. Perempuan Indonesia yang berdomisili di luar negeri pun bisa bergabung dan memetik manfaat berhimpun. "Anggota kami ada juga yang tinggal di Eropa dan Amerika," tutur Deka.

Hingga saat ini, hampir 1.800 perempuan bergabung dalam grup Facebook Women Script & Co dan mengikuti akun Twitter @womenscriptco. Pada tahun pertama berdirinya, Deka dan teman-teman menerbitkan buku secara independen dan diedarkan terbatas di kalangan komunitas. Tahun ini terbit buku terbaru, 101 Perempuan Berkisah. Bukunya sudah tersebar di beberapa toko buku. rep:nora azizah  ed: reiny dwinanda

***

Menularkan Virus Menulis

Virus menulis juga ditularkan Deka pada anak-anak. Perempuan asal Garut ini memberikan pelatihan menulis di beberapa sekolah di wilayah Jakarta, salah satunya Sekolah Islam Al Azhar. Deka percaya bakat menulis bisa semakin terasah jika dilatih sejak dini.

Di lain sisi, Deka tak ingin hanya anak-anak dari kalangan menengah ke atas yang bisa menyerap ilmunya. Beberapa waktu lalu, Women Script Community pun menggelar pelatihan untuk anak-anak dari Sekolah Binaan Dompet Dhuafa. Deka melihat si kecil yang berasal dari kalangan menengah ke bawah itu juga bisa menciptakan berkarya lewat tulisan. "Pada awalnya memang sulit karena mereka tidak terbiasa membaca, namun ketika dilatih terus-menerus, mereka mampu mencerna ilmunya."

Kecintaan terhadap dunia kepenulisan membuat Deka memantapkan hati untuk meninggalkan profesi dosen yang telah ditekuninya selama 20 tahun. Keputusan itu ia ambil lantaran kesulitan membagi waktu antara kegiatan komunitas, pekerjaan, dan rumah tangga. Akhirnya, pada 2013, istri dari Muhamad Ridwan ini memutuskan hengkang dari pekerjaan tetapnya. "Saya ingin fokus menjadi penulis solo," kata mantan dosen di Universitas Nasional dan Universitas Sahid ini.

Tak lagi menjadi dosen, Deka mengajar di Writing Training Centre. Deka juga ingin sekali mengubah pola pikir ibu-ibu rumah tangga terhadap buku. Sering kali, bujet untuk membeli buku tidak tersedia dalam anggaran belanja. Padahal, buku sangat berguna bagi keluarga. Selain menumbuhkan minat baca pada anak, pengetahuan yang ada di tiap lembar buku juga merupakan investasi ilmu dalam jangka panjang. "Cobalah untuk menganggarkan belanja buku setiap bulan dan miliki perpustakaan kecil untuk menjaga dan merawat buku-buku yang ada."

Setelah bekerja dari rumah, Deka semakin produktif. Dia mampu menyalurkan beragam ide melalui tulisan dan mulai berbisnis. Sejak beberapa bulan lalu, ibu tiga orang anak ini berbisnis online hijab syar'i dengan label Gerai Muslimah. Pekerjaan ini membuatnya bisa memanfaatkan waktu secara optimal. Selain bisa lebih dekat dengan anak-anak, ia juga bisa fokus menulis.

Di tengah kesibukannya mengajar, Deka mempersiapkan beberapa buku solonya. Targetnya, beberapa bulan lagi proyek pribadinya akan rampung. "Insya Allah tak lama lagi bukunya bisa sampai ke tangan pembaca."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement