Selasa 16 Sep 2014 12:40 WIB

Calhaj Agar Tetap Perhatikan Kesehatan

Red: operator

Jamaah calon haji lanjut usia terbanyak dari Jawa Timur.

JAKARTA -- Menjelang masa puncak haji 2014, yakni saat wukuf di Arafah yang diperkirakan jatuh pada 3 Oktober, jamaah calon haji (calhaj) diminta terus menjaga kesehatannya. Caranya, dengan menjaga pola makan dan istirahat yang cukup. Di samping itu, segala bentuk keluhan kesehatan yang dirasakan semua calhaj, harus segera dikonsultasikan kepada petugas kesehatan kloter, klinik sektor, atau Balai Pengobahan Haji Indonesia (BPHI) baik di Madinah maupun Makkah.

''Petugas haji pun harus siaga karena kondisi di Makkah dan Madinah semakin padat,'' kata Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Abdul Djamil, Senin (15/9).

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Lucky.R/ANTARA

Sejumlah jamaah calon haji asal Tangerang, Banten, bersiap menaiki tangga pesawat Garuda Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (21/9).

Selain diimbau untuk terus meningkatkan pelayanan kepada jamaah, seluruh petugas haji, Djamil mengatakan, harus mengikuti pergerakan dan menjaga keamanan jamaah. Baik yang ada di Madinah, maupun Makkah.

Khusus di Makkah, Djamil melanjutkan, petugas haji diminta berkonsentrasi pada persoalan tranpostasi bus shalawat yang akan mambawa jamaah ke Masjidil Haram. Terutama, pada jamaah yang menempati pemondokan dengan jarak dua hingga empat kilometer dari Masjidil Haram.

Direktur Haji Dalam Negeri Kemenag Ahda Barori menyebut kebanyakan jamaah haji Indonesia berusia lanjut yang rentan gangguan kesehatan. Makanya, para jamaah harus terus menjaga kesehatan demi kelancaran ibadah selama di Tanah Suci.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kasi Pendaftaran Haji Reguler Kemenag, Nur Alya Fitra, tercatat sebanyak 903 jamaah masuk kategori lansia. Angka itu belum termasuk jamaah lansia dari hasil pendaftaran pertama dan kedua. Alya mengatakan, jumlah itu  berdasarkan rekapitulasi hasil pendaftaran haji reguler dalam masa tahap tiga, lima, dan enam.

Ia mengatakan, calhaj lansia yang melakukan pelunasan pada tahap satu dan dua tidak terdeteksi. Kalaupun bisa, harus dilakukan perekapan dan penyisiran satu per satu. ''Karena, mereka menggunakan nomor porsi, bukan berdasarkan kategori lansia,'' ujarnya. Sementara, untuk tahap empat, tidak ada satu pun jamaah yang melakukan pelunasan untuk kategori lansia.

Adapun rinciannya, dari 903 jamaah berusia lansia, sebanyak 181 orang adalah jamaah asal Jawa Timur. Disusul Jawa Barat yang memiliki jamaah lansia sebanyak 135 orang. Terbanyak ketiga adalah DKI Jakarta yang memiliki lansia sebanyak 81 orang.

Dipulangkan

Satu calhaj asal DI Yogyakarta yang masuk kelompok terbang (kloter) 29 dari Embarkasi Solo terpaksa dipulangkan. Ahmad Affandi (80) calhaj asal Solo dipulangkan dari Asrama Haji Donohudan Solo da dilarikan ke rumah sakit Solo karena sakit yang cukup parah.  Ahmad seharusnya diberangkatkan ke Tanah Suci pada Jumat (12/9) lalu.

''Kita juga sudah menghubungi keluarga karena tidak mungkin untuk diberangkatkan. Dan, semalam sudah dipulangkan ke rumahnya,'' ujar Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementrian Agama DIY Nuruddin, Senin (15/9).

Calhaj yang batal diberangkatkan ini berasal dari Piyungan, Kabupaten Bantul, DIY. Ia bisa diberangkatkan kembali pada 2015 jika kondisi kesehatannya memungkinkan.

Nuruddin mengakui, jumlah calhaj di DIY yang masuk kelompok risiko tinggi (risti) memang cukup banyak. Dari 2.500 calhaj, menurutnya, 50 persen masuk golongan risti. Mereka kebanyakan berusia 60 tahun ke atas.

Selain satu jamaah yang gagal berangkat, ada satu jamaah haji DIY yang saat ini dirawat di rumah sakit di Arab Saudi karena sakit. Jamaah haji yang sakit ini berasal dari Kloter 27. ''Sampai saat ini, masih ada enam calhaj dari DIY yang belum diberangkatkan,'' ujarnya.

Keenam calhaj ini, dua di antaranya dari Kota Yogyakarta yang belum berangkat karena terkena cacar air. Lalu, empat lainnya dari Kabupaten Sleman, belum diberangkatkan karena pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) yang baru diselesaikan pekan lalu.

"Untuk dua calon jamaah dari Kota Yogyakarta kita rencanakan diisusulkan dengan kloter terdekat. Tetapi, untuk empat calon jamaah dari Sleman akan diberangkatkan dengan kloter terakhir, yaitu kloter 71 yang berangkat akhir September," katanya. rep:c78 ed: andi nur aminah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement