Ahad 14 Sep 2014 12:18 WIB

Industri Batik Laweyan Dituding Cemari Lingkungan

Red: operator

SOLO -Dua sungai legendaris yang membelah Kota Solo, Kali Jenes dan Kali Wingko, dalam kondisi tercemar berat.

Sumber pencemar yang menyumbangkan pasokan limbah, menurut hasil penelitian LSM Paguyuban Ngrekso Lepen Mangku Keprabon (NLMK), industri pabrik tekstil batik.

Penyumbang limbah pencemar terberat industri batik Laweyan dan sekitar. Kali Jenes dan Kali Wingko positif tercemar limbah industri. "Kami telah melakukan penelitian di sepanjang kedua sungai ini.

Hasilnya, kedua sungai tersebut positif tercemar limbah industri tekstil," kata Eko Setyo Winarto, ketua NLMK, kemarin.

Eko mengaku mempunyai bukti real, berikut dokumentasi ihwal kondisi pencemaran sungai di sana. Banyak foto-foto ikan mati di sepanjang sungai. Termasuk pabrik tekstil yang sengaja membuang limbah ke Kali Jenes dan Kali Wingko.

NMLK tak tinggal diam. Ia sudah melayangkan surat pengaduan ke Wali Kota Solo seputar pencemaran lingkungan itu.

Surat pengaduan dilampiri hasil penelitian laboratorium dari Kementerian Ke sehatan. Hanya saja, surat dinas tersebut hingga kini belum ada balasan.

NLMK menuding produksi teks til Kampung Batik Laweyan menjadi penyumbang rusak ekosistem Kali Jenes. "Kami memiliki bukti foto tentang banyak ikan jenis sapu-sapu mati, foto pekerja pabrik batik yang melakukan proses pencucian batik di kali."

NLMK juga mengantongi hasil penelitian laboratorium Kementerian Kesehatan terkait kadar pencemaran Kali Jenes.Menurut Eko, penanganan sungai dan bantaran harus menggunakan teknologi, serta melibatkan masya rakat sekitar.Kepala Balai Lingkungan Hidup (BLH) Solo Agus Sutrisno mengaku sudah melakukan komunikasi dengan NLMK.

Namun, soal surat aduan belum diterima. Sedangkan Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo berjanji melakukan pendalaman serta mencari tahu biang pencemaran. "Jika benar maka segera melakukan tindakan," katanya.Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan Alpha Fabela Priatmono akan melakukan tinjauan lapangan terkait isu mi ring tersebut.

"Kami belum men dengar adanya berita ini. Jika be nar, kami akan melakukan tinjauan lapang an dulu," katanya.

Menurut Alpha, sebenarnya ada instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal di Kampoeng Batik Laweyan. Namun, optimalisasi pemakaian dirasa masih kurang.  rep:Edy Setiyoko ed: nina chairani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement