Sabtu 13 Sep 2014 13:02 WIB

RI-Australia Sepakati MoU Pendidikan

Red: operator

VIENTIANE -Indonesia dan Australia menandatangani nota kesepakatan atau memorandum of understanding(MoU) di bidang pendidikan. Ini merupakan babak baru kerja sama goverment to government (G-to-G) atau pemerintah dengan pemerintah yang sebelumnya mangkrak setahun terakhir akibat isu penyadapan.

Penandatanganan kerja sama dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh pada sela-sela pertemuan 2nd EAS EMM di Ballroom Hotel Don Chan Palace, Vientiane, Laos, Jumat (12/9). Pemerintah Australia diwakili Menteri Pen didikan Christopher Payne. Per temuan bilateral dilakukan tertu tup bagi media. Resminya penandatanganan MoU menjadikan jalinan kerja sama pendidikan dua negara kembali dirajut.

"Kisah kemarin (penyadapan--Red) sudah selesai. Saat ini, kami saling percaya," ujar Nuh, Jumat (12/9). Menurut Nuh, pendidikan tidak boleh terpengaruh dalam situasi politik apa pun masing-masing negara.

Tidak ada perubahan mendasar dari hasil pertemuan bilateral. Namun, dalam kerja sama lanjutan tersebut, hal paling substansial terdapat dalam penambahan poin kerja sama berupa program penelitian di bidang dan pengembangan di sektor pendi dikan anak usia dini (PAUD).

Beberapa pokok kerja sama lainnya, Indonesia dan Australia sepakat melanjutkan program Joint Working Group (JWG) pada tahun-tahun mendatang. Pada JWG sebelumnya yang telah di lakukan pada 2010, 2011, dan 2013, disepakati kerja sama di fo kuskan pada sektor pendidikan tinggi dan menengah. "JWG selanjutnya dilakukan di Canberra pada 14 November tahun ini.

Menurut Nuh, kerja sama ini membuka peluang kedua negara untuk kembali duduk bersama mendiskusikan pengaturan peng akuan kuali fikasi akademik perguruan tinggi, mendukung implementasi kerangka kualifikasi nasional Indonesia, serta mendu kung pengembangan akademi komunitas dan politeknik. Kerja sama juga mem buka peluang kedua negarame lanjutkan pelaksanaan Indonesia-Australia Vocational Edu cation and Leadership Training.

Sedangkan, untuk pendidikan dasar dan menengah, kerja sama ini berguna untuk pengembangan secara jarak jauh studi bahasa Indonesia di sekolah dan perguruan tinggi di Australia. Tak ha nya beberapa poin di atas, kerja sama kedua negara juga termasuk inisiasi pendidikan keperawatan bagi jenjang S-1, S-2, dan S-3.

MoU 2014 ini juga kembali mem buka banyak kesempatan pe ning katan beasiswa bagi masyarakat Indonesia untuk melanjut kan studi di Australia. Sepanjang 2009-2014 pun penawaran terhadap jumlah beasiswa meningkat secara berkala dari 400 hingga 500 penawaran. "Saat ini, jumlah pelajar dan mahasiswa Indonesia di Australia tak kurang dari 17 ribu orang." rep:Angga Indrawan ed: muhammad hafil

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement