Jumat 12 Sep 2014 17:00 WIB

Laos Pempin ASED 2014-2016

Red:

VIENTIANE — Pemerintahan Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) baru saja meletakkan jabatan dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin ASEAN dalam forum ASEAN on Education (ASED). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Mohamad Nuh sebelumnya dipercaya menjadi ketua forum terhitung sejak 2012, berdasarkan forum 7th ASEAN Education Minister Meeting di Yogyakarta.

Dalam gelaran kedelapannya kali ini, forum pertemuan menteri-menteri pendidikan negara ASEAN itu dilakukan di Viantiane, Laos, Kamis (11/9). Deputi Perdana Menteri Kementerian Pendidikan Laos Phankam Viphavanh kemudian menggantikan Nuh hingga dua tahun ke depan.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA

Menteri Pendidikan Nasional RI, Mohamad Nuh (tengah) bersama sejumlah menteri kebudayaan dan seni negara-negara anggota ASEAN menandatangani deklarasi mengenai persatuan dalam keragaman budaya menuju penguatan komunitas ASEAN (Declaration on ASEAN Unity in cultural deversity: toward strengthening the ASEAN community) (17/11).

Sebelum serah terima jabatan, Nuh memaparkan beberapa capaian di hadapan forum yang dihadiri ratusan anggota delegasi dari sepuluh negara anggota ASEAN tersebut. Dua agenda yang dianggap paling dikedepankan semasa kepemimpinannya, yakni nilai-nilai toleransi dan kemanusiaan di negara-negara ASEAN serta penyamaan kualifikasi yang nantinya bermanfaat bagi keran bursa kerja di lintas Asia Tenggara.

Hal itu dibuktikan dengan diluncurkannya ASEAN Curriculum Sourcebook pada 2012. Buku tersebut merupakan panduan bagi para pengajar maupun guru-guru di Asia Tenggara dalam memahami konsep pendidikan yang menjadi capaian misi ASED.

Pendidikan, ujar Nuh, merupakan bagian penting dari pemahaman sosiokultural tentang implementasi dari komunitas ASEAN pada 2015. "Pendidikan tidak hanya melahirkan tenaga kerja, tapi juga peningkatan ekonomi negara," ujar Nuh.

Dalam sambutan terakhirnya, Nuh berharap tongkat estafet yang kini diberikan kepada pemerintahan Laos, makin membawa titik cerah masa depan dunia pendidikan di negara-negara anggota ASEAN. Asia Tenggara, ia menambahkan, merupakan wilayah yang besar dan kuat karena dihuni lebih dari 600 juga orang. "Saya percaya kolaborasi pendidikan di ASEAN akan makin tangguh," katanya mengakhiri.

Selain itu, Deputi Perdana Menteri Laos Phankham Viphavanh menyambut antusias penyelenggaraan forum 8th ASEAN Education Minister Meeting yang berlangsung di negaranya. Menurutnya, fokus utama ASED ke depan, yakni wawasan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Inggris bagi para pengajar dan pelajar di Asia Tenggara. Viphavanh akan didampingi Menteri Pendidikan Malaysia Muhyiddin selaku wakil Ketua forum ASED 2014-2016.

Utusan dari Uni Eropa, Michel Goffin, turut memberikan testimoni dalam acara tersebut. Menurutnya, forum ASEAN Education akan menjadi hal yang sangat menguntungkan bagi dunia pendidikan antarbangsa. Goffin menyebut, kerja sama telah dilakukan dengan beberapa anggota ASEAN, termasuk Indonesia. Dalam satu kerja sama, Uni Eropa telah memberikan bantuan total sebesar 300 juta euro bagi pengembangan pendidikan di Indonesia. "Fokus kami adalah murni until dunia pendidikan," ujarnya.

8th ASEAN Education Minister Meetings merupakan pertemuan para menteri pendidikan negara anggota ASEAN. Pertemuan dwitahunan ini bertujuan membahas isu-isu penting perkembangan kerja sama anggota ASEAN di dunia pendidikan. Pertemuan tersebut diharapkan menghasilkan rekomendasi kerja sama pengembangan pendidikan di Asia Tenggara. rep:angga indrawan(Vietnam) ed: muhammad hafil

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement