Pameran Residensi Seniman 2014 pada 7-17 September ini diawali dengan seleksi yang ketat. Dengan syarat utama, usia tak boleh lebih dari 35 tahun. Jumlah pelamar mencapai 79 peserta, terdiri atas 33 perupa asal Indonesia dan 46 sisanya adalah perupa mancanegara yang berasal sari Australia, Jepang, Korea, India, Italia, Belgia, Jerman, bahkan Inggris.
Namun, tentu semuanya tak lantas boleh ikut ajang bergengsi ini. Pada akhir proses seleksi, terpilih enam peserta, termasuk dua di antaranya dari Indonesia.
"Seleksi berdasarkan proposal project, curriculum vitae, foto profil, motivasi mengikuti program, dan hasil karya residensi berupa seni kontemporer yang bersifat interdisiplin," jelas Citra Smara Dewi selaku kurator sekaligus Dekan Fakultas Seni Rupa IKJ.
Enam peserta terpilih ini pada akhirnya mendapatkan kesempatan mengikuti kunjungan Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Mereka mengunjungi beberapa pameran seni rupa, berinteraksi dengan studio dan komunitas seni, juga bertemu dengan beberapa seniman lokal untuk berdialog dan bertukar ide agar mendapatkan bahan yang mendukung proses pengerjaan karya.
Setelah itu, para peserta diberi kesempatan untuk mengerjakan karya sesuai dengan proposal project. Tapi, diizinkan pula bila peserta melakukan pengembangan konsep karya berdasarkan hasil riset dan eksperimen yang dilakukan saat kunjungan.
Pada akhir program, pekan ini, para peserta berkewajiban melakukan pameran karya mereka di hadapan publik. "Pada akhirnya, tujuan dari program ini tentu untuk menjembatani seniman Indonesia dan luar negeri. Begitu pula seniman mancanegara, dapat menambah wawasan budaya mereka sehingga bisa dijadikan inspirasi dalam melahirkan karya," ujar Oky Arfie selaku program manajer residensi 2014. rep:c85 ed: dewi mardiani
Ikuti Whatsapp Channel Republika
